Pages

Selasa, 06 Juni 2017

Keluarga Bahasa Roman-Latin

Belakangan ini saya sedang giat-giatnya mempelajari salah satu bahasa dari rumpun bahasa Roman-Latin, Portugis. Entah angin apa yang menyuruh saya untuk belajar bahasa yang boleh dibilang sama dengan Spanyol, tetapi ternyata berbeda dalam pengucapan. Mengingat juga saya tidak sempat untuk belajar secara manual melalui kursus, saya putuskan saja belajar melalui daring. Ternyata ada banyak sekali bahasa Portugis berseliweran di dunia maya. Dari situ saya belajar satu per satu kata-kata, ucapan, dan beberapa kalimat. Tak lupa juga saya selalu menyertakan Google Translate dan buku manual percakapan Portugis. 

Oke, setelah saya belajar bahasa Portugis secara online selama satu minggu lebih, saya simpulkan ada banyak perbedaan antara Portugis dan tetangganya, Spanyol, terutama dalam pengucapan. Pengucapan dalam bahasa Portugis ternyata mirip dengan bahasa Prancis yang lebih suka berdengung, huruf O diucapkan U, E diucapkan I, dan D diucapkan DJ apabila itu di bahasa Portugis Brasil. Untuk berdengung seperti kata berikut: bem yang diucapkan beyng atau campeaõ yang diucapkan kampeaong (di Spanyol untuk kata ini berakhiran -on, jadinya campeon). Sedangkan perubahan ucapan huruf seperti kata bento menjadi bentu, Felipe menjadi Filipi, dan di Brasil de nada menjadi dje nada. Untuk di Portugal tetap de nada dengan penekanan di d.

Selain itu, ya saya sudah hafal beberapa kosakata Portugis dan beberapa kalimat. Memang kelihatannya susah ya bahasa Portugis itu tetapi akan mudah dipahami apabila pernah mempelajari salah satu bahasa rumpun Roman-Latin lainnya, Prancis. Ya, untuk bahasa Prancis saya pernah mempelajarinya semasa kuliah selama satu semester. Di situ saya merasa bahasa Prancis sulit sekali karena banyak menggunakan kata pengganti orang. Ini juga yang terjadi pada Portugis. Tetapi sekali lagi karena sudah pernah mempelajari bahasa Roman-Latin lainnya semua akan begitu mudah sebab ada persamaan yang dipunyai.

Nah, ngomong-ngomong tentang kelurga bahasa Roman-Latin, ternyata hal tersebut menarik minat saya untuk berupaya belajar juga bahasa Latin yang lain seperti Italia, Spanyol, dan juga Rumania. Saya merasa terpesona dengan bahasa-bahasa dari rumpun ini yang kelihatannya indah jika dituturkan. Untuk Italia dan Spanyol sebenarnya saya sudah tidak asing dengan kedua bahasa ini karena sepak bola. Ya, sepak bola. Jujur melalui sepak bola saya belajar juga mengenai kedua bahasa ini. Beberapa kata Italia dan Spanyol lantas saya lihat dan saya hafalkan seperti scudetto, ammonito, espulso, allenattore, tifosi, giocatori, dan portiere. Sedangkan Spanyol seperti jugador, entrenador, tarjeta amarilla, estadio, dan los blancos. Saya ucapkan terima kasih kepada para stasiun televisi yang menyiarkan Serie A dan La Liga. Viva!

Akan tetapi sebatas itu saja. Untuk pengucapan pun juga masih ke-inggris-inggrisan. Ini suatu hal yang lazim ditemukan pada orang-orang yang menganggap sesuatu di luar bahasa Inggris harus diucapkan seperti bahasa Inggris. Misal kata carréfour yang diucapkan kerfur. Padahal dalam tata ucap Prancis itu diucapkan karefur. Malah mungkin ada yang mengucapkannya kerfaur biar menunjukkan itu Inggris. Nah, saya juga begitu. Itu jauh sebelum saya mempelajari bahasa Belanda, yang menjadi studi saya selama lima tahun di UI. Bahasa Belanda pun juga saya ucapkan seperti bahasa Inggris. Tetapi ketika mempelajarinya saya menyadari dan memahami bahwa setiap bahasa mempunyai pengucapan yang berbeda. Itulah yang saya terapkan ketika mempelajari bahasa Prancis dan Jerman.

Untuk Italia dan Spanyol jelas saya mempelajari ucapan lewat lisan di televisi atau internet. Dari situ saya bisa mengetahui ada beberapa kata yang diucapkan berbeda dari tulisan seperti kata giorno yang diucapkan dziorno atau villa yang diucap viyya atau viyja. Ini yang membuat saya tertarik untuk berucap apabila ada kata-kata seperti itu. Lalu bagaimana dengan rumpun bahasa Latin yang lain, Rumania? Nah, untuk bahasa yang satu ini saya belajarnya melalui kanal Langfocus di Youtube. Di situ saya bisa tahu sedikit pengucapan bahasa Latin yang katanya terlupakan ini seperti kata Romȃnă yang diucap romaane. Atau kata constanța yang dibaca konstantsa.

Dan setelah saya perhatikan lebih jauh mengenai keluarga bahasa Latin ini saya simpulkan bahwa kelimanya meskipun berasal dari induk yang sama yaitu Vulgar Latin, terdapat perbedaan untuk menandakan bahwa ini adalah bahasa ini, itu adalah bahasa itu. Prancis, jelas dia merupakan bahasa Latin yang suka berdengung atau nasal alias pengucapan melalui hidung. Dan diucapkan dengan mulut terkatup. Sedangkan Spanyol dan Italia diucapkan dengan penekanan beberapa kata seperti V menjadi B. Adapun Portugis seperti yang sudah saya sebut di atas tadi. Dan Rumania mirip seperti bahasa Latin lainnya, Italia, namun dia adalah bahasa Latin yang lebih terpengaruh oleh tetangga-tetangga Slaviknya sebagaimana Prancis yang lebih terpengaruh oleh Celtic mengingat Prancis dahulu ada wilayah Celtic. Untuk yang lebih mendekati bahasa Latin adalah Italia. Namun ada beberapa penanda yang gampang diketahui banyak orang. Prancis beberapa kosakatanya mirip dengan bahasa Inggris seperti champion, large, football, police. Ini mengingat Prancis pernah menguasai Inggris selama beberapa abad pada abad pertengahan sehingga kosakata Inggris banyak menyerap dari Prancis. Namun yang pasti Prancis akan selalu mengakhiri akhirannya dengan -ion dan dibaca iyong. Sedangkan Italia dengan ne seperti pada kata campione, federazione, distribuzione. Spanyol dengan eon seperti competicion, assosiacion, campeon. Portugis dengan campeaõ, orfaõ, dan acaõ, dan Rumania dengan berakhiran ӑ seperti faptӑ, luptӑ, dan influentӑ. Perlu diingat Rumania adalah satu-satunya bahasa Latin yang dilihat dari tata bahasa masih seperti bahasa Latin di masa lalu, yaitu dengan penggunaan artikel di belakang kosakata seperti kata istoria yang merupakan gabungan istori dan a. Sedangkan Italia, Spanyol, dan Portugis adalah bahasa-bahasa Latin yang terpengaruh oleh Arab. Namun pengaruh itu lebih besar ada di Spanyol dan Portugis. Untuk Italia sebatas pada Sisilia. Sedangkan Prancis tidak sama sekali.

Demikian ulasan saya mengenai bahasa-bahasa Latin atau Roman-Latin yang saya tulis dengan kacau sekali hehehehe...Salam...
 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran