Dalam berjalan waktu kau perbincangkan masa lalu, kau berharap simpati dariku, kendali bicara ada pada dirimu yang menyiratkan kau pantas dikasihani, aku pun terbius dan terperintah mengikuti walau dalam hati aku sadar, tidak, masa lalu kita memang beda, tak bisa sama, tapi kau memaksa sembari berburai air mata, maaf pun harus keluar dari mulutku
Sabtu, 10 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)