India selalu identik
dengan wajah Kaukasoid yang terbagi dalam dua bangsa: Arya dan
Dravida. Keduanya mempunyai wilayah masing-masing. Arya berada di
utara sedangkan Dravida berada di selatan. Mereka berdua merupakan
bangsa yang dominan di India dan terlihat jelas dalam warna kulit.
Arya berkulit putih sedangkan Dravida hitam. Awalnya, para arkeolog
dan sejarawan menduga bahwa bangsa Arya datang ke India menyerang dan
mendesak bangsa Dravida hingga ke selatan kemudian bangsa Arya
meminjam banyak kebudayaan Dravida. Belakangan, teori itu perlahan
dibantah sebab keduanya termasuk dalam rumpun yang sama dan datang
bersamaan ke India. Selanjutnya, keduanya menempati wilayah yang
sesuai dengan karakterisitik masing-masing. Di wilayah itulah mereka
mengembangkan kebudayaan.
sports.ndtv.com |
Namun di balik
dominannya Arya dan Dravida yang sering terepresentasi melalui
tayangan-tayangan di televisi atau internet, India rupanya juga
mempunyai ras kuning atau mongoloid. Ras ini berada di timur laut
negara itu, yang jika dilihat dari peta seperti sebuah wilayah sempit
yang seakan-akan lepas dari India. Wilayah timur laut ini terhubung
dengan dataran utama India melalui Koridor Siliguri yang berada di
Bengal Barat (West Bengal), salah satu negara bagian di India.
Koridor sempit yang dijuluki leher ayam itu membuka akses ke timur
laut ke salah satu negara bagian di timur laut, Assam. Dari Assam
yang terkenal sebagai penghasil teh inilah akses menuju ke
negara-negara bagian lain di wilayah itu seperti Arunachal Pradesh,
Manipur, Meghalaya, Mizoram, Tripura, dan Nagaland. Assam dan
negara-negara bagian itu disebut sebagai The Seven Sister States.
Sebutan ini diberikan karena kesamaan budaya dan bahasa di
negara-negara bagian itu. Selain The Seven Sister States, terdapat
satu negara bagian yang juga berada di India Timur Laut, yaitu
Sikkim. Ini adalah negara bagian yang terletak di Pegunungan
Himalaya. Budaya dan bahasanya pun seperti orang Nepal.
Keberadaan
negara-negara bagian di timur laut ini tak lepas dari politik
integrasi bertahap seluruh wilayah di India setelah kemerdekaan
negara itu pada 1947. Sebelumnya, wilayah timur laut dalam lingkup
British India –negara kolonial Inggris di India-, yang juga
memasukkan Myanmar. Secara historis, beberapa wilayah di timur laut
ini adalah vasal dari beberapa imperium sebelum kedatangan Inggris
seperti Manipur yang pernah menjadi vasal Taungoo di Myanmar dan
Assam di bawah Kerajaan Ahom yang pernah menjadi vasal Mugal,
kekaisaran para keturunan Mongol di India.
mapsofworld.com |
Setelah kemerdekaan,
beberapa wilayah di timur laut masuk menjadi negara bagian India.
Namun sebelum kemerdekaan, Assam sudah masuk terlebih dahulu dengan
menjadi bagian Provinsi Bengal, salah satu provinsi di zaman kolonial
Inggris. Dari Assam-lah menyusul wilayah-wilayah seperti Nagaland
(1963), Meghalaya, Manipur, dan Tripura (1972), Arunachal Pradesh
(1975), dan terakhir, Mizoram (1987), yang dibentuk melalui
pemisahan wilayah dari Assam. Sikkim, wilayah yang jika dilihat dari
peta terhalang oleh Bengal Barat akhirnya dimasukkan ke timur laut
pada 2002. Pada 1975, Sikkim telah menjadi salah satu negara bagian
di India melalui sebuah referendum.
Wilayah India Timur
Laut merupakan wilayah yang terjauh di India dengan banyak perbedaan
budaya dan bahasa daripada di dataran utama India. Seperti sudah
dikatakan di atas, kebanyakan yang berada di wilayah ini ialah
orang-orang bertampang mongoloid. Tampang fisik itu pun telah menjadi
perbedaan besar dari orang-orang India pada umumnya. Selain tampang,
bahasa di wilayah ini masuk ke dalam rumpun Tibeto-Burman, yaitu
salah satu rumpun bahasa di Asia yang berasal dari Dataran Tinggi
Tibet kemudian menyusur ke Myanmar, Yunnan, dan Thailand. Ini tentu
berbeda dengan bahasa-bahasa yang berada di India Daratan yang
tergolong Indo-Arya dan satu rumpun dengan bahasa-bahasa di Eropa.
Budaya di wilayah timur ini jika diperhatikan seperti budaya di Asia
Timur atau Asia Tenggara.
Perbedaan-perbedaan
yang terlihat mencolok itu sering dijadikan bahan rasialisme yang
kerap menimpa para penduduk di wilayah ini kala bepergian ke India
Daratan, terutama ke New Delhi, Ibu Kota India. Mereka ke wilayah
daratan dikarenakan kebutuhan ekonomi atau pendidikan. Meskipun
Konstitusi India mengakui keberagaman agama dan ras karena banyaknya
perbedaan yang terdapat di India, dalam kenyataannya orang-orang
bermata sipit ini tetap saja menjadi bahan ejekan. Kata-kata seperti
Chinki, pemakan anjing dan ular, dan tribal sering dilayangkan.
Beberapa orang India Daratan sering mengira mereka tamu dari Cina
atau Nepal. Ejekan-ejekan itu akhirnya berpuncak pada kematian Nido
Taniam, seorang mahasiswa asal Arunachal Pradesh, wilayah yang bagian
utaranya masih menjadi rebutan antara Cina dan India, pada Februari
2014 lalu. Kematian itu menimbulkan protes orang-orang timur laut di
New Delhi. Aksi protes itu kemudian membuat Pemerintah India
mengeluarkan sebuah peraturan jika mengatai orang-orang timur laut
dengan sebutan Chinki atau semacamnya dikenakan hukuman penjara
selama 1-5 tahun. Meski begitu aksi-aksi rasial tetap saja
berlangsung sebab masalah rasial adalah permasalahan subjektif yang
berasal dari pengalaman empiris dan hati sehingga membutuhkan proses
yang lama untuk menghilangkannya. Amerika Serikat yang punya
pengalaman begitu panjang dengan masalah rasial masih menghadapi hal
itu. Begitu juga Eropa dan negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka selepas Perang Dunia Kedua.
Aksi-aksi rasial itu
pada akhirnya mengantarkan kepada konflik berujung separatisme yang
kemudian melahirkan aksi-aksi kekerasan yang sering terjadi di
wilayah ini. Terbentuknya beberapa grup separatis menjadi penegas
bahwa orang-orang India Timur Laut ingin melepaskan diri. Apalagi
beberapa wilayah, seperti Assam, kaya akan minyak, sumber daya alam
yang begitu penting dalam kehidupan manusia. Selain minyak, kekayaan
alam lain berbentuk gas alam, flora dan fauna, juga menjadi alasan
melepaskan diri dari India walaupun diselipkan otonomi khusus. Akan
tetapi, Pemerintah India yang menyadari kekayaan alam di timur laut
berupaya menghilangkan hal itu dengan cara membentuk kementerian
khusus yang menangani India Timur Laut.