KRL Joglo atau Kereta Rel Listrik Jogjakarta-Solo resmi beroperasi sejak 10 Februari 2021 setelah melalui serangkaian uji coba atau trial run selama beberapa bulan. Kehadiran KRL ini merupakan yang pertama di luar Jabodetabek dalam waktu 96 tahun.
Hadirnya KRL
di dua wilayah tradisional budaya Jawa tersebut karena untuk menjawab kebutuhan
mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di sana. Mobilitas itu tentu saja
memerlukan transportasi yang cepat, efektif, dan aman serta terintegrasi dengan
transportasi lainnya.
Meski begitu
terdapat perbedaan KRL Joglo dan KRL Jabodetabek. Apa saja perbedaannya? Yuk,
mari simak di bawah ini!
Perbedaan KRL Joglo dan KRL Jabodetabek
Jarak
Perbedaan
pertama adalah jarak kedua KRL. KRL Joglo diketahui mempunyai jarak 59.267
kilometer atau 37 mil.
Hal ini tentu
saja berbeda dari KRL Jabodatabek yang mempunyai jarak hingga 418 km atau 260
mil.
Jumlah Stasiun
Terdapat 11
stasiun untuk KRL Joglo yang dimulai dari Stasiun Yogyakarta hingga Stasiun
Solo Balapan.
Sementara KRL Jabodetabek mempunyai 80 stasiun. Ke-80 stasiun tersebut tersebar di 6 lintas, yaitu:
- Lintas
Jakarta Kota-Bogor
- Lintas
Jatinegara-Bogor
- Lintas
Jakarta Kota-Cikarang
- Lintas
Tanah Abang-Rangkasbitung
- Lintas
Duri-Tangerang
- Lintas
Jakarta Kota-Tanjung Priok
Provinsi yang Dilintasi
Perbedaan KRL
Joglo dan KRL Jabodetabek adalah jumlah provinsi yang dilintasi. Untuk KRL
Joglo ini melintasi 2 provinsi, yaitu Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan
perincian 2 kota dan 3 kabupaten.
Sementara KRL
Jabodetabek melintasi 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,
dengan perincian 9 kota dan 4 kabupaten. Bahkan KRL Jabodetabek sendiri
sebenarnya juga mencapai Kabupaten Lebak yang merupakan wilayah luar
megapolitan tersebut.
Tiket
KRL Joglo
diketahui juga menerapkan sistem pembayaran elektronik sama dengan KRL
Jabodetabek.
Namun
terdapat perbedaan, yaitu pada KRL Joglo tidak dikenal adanya tiket harian
berjaminan atau THB sebagaimana pada KRL Jabodetabek.
Tarif
Meski
menerapkan tiket elektronik, kenyataanya KRL Jogjakart-Solo tetap menerapkan tarif
flat atau sama antarstasiun, dengan harga Rp 8.000 sekali naik. Tarif ini sama
seperti tarif KA Prameks yang digantikan KRL ini
Berbeda
halnya dengan KRL Jabodetabek yang menerapkan tarif dinamis berdasarkan jarak
stasiun tujuan.
Jumlah Gerbong
Selama ini
kita mengetahui bahwa jumlah gerbong KRL Jabodetabek berkisar dari 8-12
gerbong.
Namun hal itu
tidak akan kamu temui di KRL Joglo yang hanya menerapkan 4 gerbong per kereta.
Armada
Untuk armada,
terdapat dua jenis kereta yang memperkuat KRL Joglo, yaitu 205 Series dan i9000
series. Keduanya merupakan alumni KRL Jabodetabek. Khusus i9000 series, ia merupakan
KRL buatan INKA dan Bombardier.
Sedangkan di
KRL Jabodetabek sendiri terdapat 7 tipe kereta, yaitu 205 Series, Tokyo Metro
6000 series, Tokyo Metro 05 Series, Tokyu 8500 Series, 203 Series, Tokyo Metrio
7000 series, dan Tokyu 8000 Series. Semuanya adalah buatan Jepang dan bekas
pakai.
Ciri Khas
Perbedaan
terakhir KRL Joglo dan KRL Jabodetabek adalah ciri khasnya. Karena berada di
wilayah budaya Jawa, KRL Joglo diberikan motif Batik Parang. Sementara KRL
Jabodetabek tidak sama sekali