Pages

Rabu, 25 September 2013

Vietnam: Si Asia Tenggara Beridentitas Sinosphere

Vietnam. Apa yang pertama kali kita bayangkan ketika mendengar nama negara ini? Jelas, Perang Vietnam, Vietkong, dan Ho Chi Minh. Penyebutan nama-nama itu jelas tidak sembarang mengingat Vietnam memang terkenal sebagai negara yang menjadi ajang pertempuran negara itu dengan Amerika Serikat pada kurun waktu 1965-1975. Alasan terjadinya perang itu, Amerika tidak menyukai tindak-tanduk Vietnam, yang ketika itu terbelah menjadi dua Vietnam (utara dan selatan), dan berideologi komunis berusaha menyerang Vietnam Selatan untuk disatukan dalam satu Vietnam. Bagi Amerika, tindakan itu bisa mengancam dan menyebabkan Asia Tenggara jatuh dalam pangkuan komunis. Perlu diketahui, pada masa-masa penyebab terjadinya perang, situasi dunia sedang dalam ancaman akibat persaingan dua negara adidaya, Amerika dan Uni Soviet. Amerika merasa harus bertanggung jawab bahwa kawasan Asia Tenggara harus aman dari komunisme.
en.wikipedia.org


Perang Vietnam yang terjadi selama 10 tahun itu dan membuat Amerika sebagai negara besar harus angkat kaki dari negeri itu memang memunculkan banyak kisah. Mulai dari Vietnam Rose, Vietkong, gerilyawan Vietnam Utara yang melawan Pemerintah Vietnam Selatan bentukan Amerika, bom oranye, serta Ho Chi Minh, sang pahlawan nasional Vietnam yang menjadi penggerak untuk bisa menyatukan Vietnam dan melawan Amerika. Dan ketika perang berakhir, kisah pun berlanjut ke serial televisi  dan film seperti Rambo dan Platoon.

Namun, Vietnam nyatanya bukanlah sekedar Perang Vietnam yang membuat negara ini menjadi dikenal banyak orang. Tetapi negara ini juga terkenal akan wisata alamnya yang terkenal, Halong Bay, yang kemudian dijadikan sebagai salah satu tujuh keajabian dunia baru bersanding dengan Taman Nasional Komodo dari Indonesia.

Namun, jika dilihat dari sisi budaya, Vietnam mempunyai budaya yang agak berbeda dan terkesan unik. Beribu kota di Hanoi dan terletak di kawasan Asia Tenggara, sejatinya Vietnam merupakan sebuah negara sosialis yang mempunyai kedekatan budaya dengan tetangganya di utara, Cina. Hal ini bisa dilihat dari tradisi yang meliputi cara dan bentuk pakaian yang disebut dengan Ao Dai, penamaan tempat, kebiasaan-kebiasaan dari tata cara perkawinan, filosofi hidup yang konfusian, bentuk bangunan dan penggunaan aksara Cina yang disebut dengan Han-Nom. Kedekatan budaya antara Cina dan Vietnam bukanlah sebuah kebetulan.

Kedekatan itu tercipta dari interaksi antara keduanya semenjak zaman perunggu melalui pengaruh Cina yang kemudian menghasilkan Kebudayaan Dongson. Kemudian Cina menguasai Vietnam semenjak zaman Dinasti Han sampai abad ke-10. Di masa-masa ini banyak orang Vietnam yang direkrut menjadi pegawai pemerintahan di dinasti itu dan beberapa di antaranya merupakan sastrawan-sastrawan terkenal Vietnam. Ketika Vietnam bisa memerdekakan diri dari Cina, negara itu meniru bekas penjajahnya tersebut dengan mendirikan pemerintahan bercorak dinasti. Dimulai dari Dinasti Ly sampai Dinasti Nguyen. Pada masa pemerintahan Dinasti Tran, Vietnam tercatat tiga kali bisa menghalau serangan Mongol yang berdinastikan Yuan.

Kedatangan Prancis sebagai salah satu negara Eropa pada akhir abad ke-19 mengakhiri kekuasaan dinasti-dinasti di Vietnam. Prancis menjadikan Vietnam sebagai bagian dari Indochina Prancis yang meliputi Kamboja, Laos, dan Vietnam dengan Vietnam sebagai pusatnya. Keberadaan Prancis juga yang membuat menghilangnya aksara Han-Nom dan digantikan dengan aksara Latin hingga sekarang. Prancis bertahan di Vietnam sampai Perang Dunia ke-2 ketika Jepang datang namun berkuasa kembali sampai akhirnya benar-benar mangkat pada 1954 setelah kalah oleh Vietnam di Dien Bien Phu. Prancis mangkat bukan berarti Vietnam benar-benar merdeka dan bisa menyatu. Amerika Serikat menjadi lawan berikutnya Vietnam sampai 1975.

Dikarenakan mempunyai kedekatan budaya yang kuat dengan Cina, Vietnam pun oleh sebagian kalangan dimasukkan ke dalam lingkungan berbudaya Cina dan kawasan Asia Timur bersama-sama dengan Jepang, Cina, Korea Selatan, Hongkong, Makau, dan Taiwan.  Kedekatan itu juga yang membuat Harry S. Truman, Presiden AS pengganti Franklin Rooselvelt pernah bertanya kepada Chiang Kai-Shek, pemimpin Cina pada Perang Dunia ke-2, mengenai Vietnam yang dikiranya bagian dari Cina ketika hendak mengizinkan beberapa negara Eropa mengambil alih kembali bekas-bekas jajahannya yang dikuasai Jepang pada Perang Dunia ke-2. Kedekatan itu juga yang memperkuat pendapat ilmiah bahwa Vietnam hanya satu-satunya negara di kawasan Indocina yang sangat kuat pengaruh Cinanya sementara negara-negara Indocina lainnya terpengaruh oleh India. Inilah yang membuat Vietnam unik. Berada di Asia Tenggara tetapi berbudaya Asia Timur (Sinosphere).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran