Mata masih memberat dan teringat lirik dari lagu Sheila On 7,
"Berjuta ton pemberat di mata indahku"
Seperti masih terbangun dari dunia awang-awang,
Merasa masih bukanlah dari dunia kenyataan
Selimut waktu yang tadi membungkusnya,
perlahan tapi pasti menenggelamkannya dalam impian terpendam
terbang di mayapada fana,
tergiur dan termabuk keindahan alam bawah sadar
Sesuatu yang memang menjadi campur aduk,
seperti halnya memakan dan meminum es campur,
warna-warni itu terpadu,
namun tak mendukung
Lambat melaun haruslah sekali lagi mengakui bahwa itu hanyalah pekerjaan rutin di pulau kapuk,
dan itulah yang tersaji ketika kantuk masih tersesap di siang murung
"Berjuta ton pemberat di mata indahku"
Seperti masih terbangun dari dunia awang-awang,
Merasa masih bukanlah dari dunia kenyataan
Selimut waktu yang tadi membungkusnya,
perlahan tapi pasti menenggelamkannya dalam impian terpendam
terbang di mayapada fana,
tergiur dan termabuk keindahan alam bawah sadar
Sesuatu yang memang menjadi campur aduk,
seperti halnya memakan dan meminum es campur,
warna-warni itu terpadu,
namun tak mendukung
Lambat melaun haruslah sekali lagi mengakui bahwa itu hanyalah pekerjaan rutin di pulau kapuk,
dan itulah yang tersaji ketika kantuk masih tersesap di siang murung
0 komentar:
Posting Komentar