Canva |
Setiap ponsel yang diproduksi tentu selain membawa nama
produsennya juga akan membawa nama negara asal ponsel tersebut.
Sehingga banyak orang akan cepat mengenalnya dengan sebutan
ponsel Cina, ponsel Jepang, atau ponsel Finlandia.
Dalam percaturan ponsel dunia pada masa zaman ponsel layar
sentuh setidaknya terdapat 7 negara utama produsen ponsel.
Disebut utama karena hanya negara itu-itu saja yang memang
begitu aktif geliatnya dalam pemasaran ponsel secara global.
Apa saja sih negara-negara utama tersebut?
Negara-negara Utama Produsen Ponsel
Cina
Phone Arena |
Nama Cina sebagai salah satu negara utama produsen ponsel secara
global memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Semenjak 2008 ke atas ---era kebangkitan ekonomi Negeri Tirai
Bambu—ponsel-ponsel Cina sudah mulai merajai pasar dunia.
Tercatat dalam peringkat global saja ada tiga vendor ponsel
negara tersebut, yaitu Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Ketiganya bersaing dengan dua penguasa ponsel sejagad teratas,
Samsung dan Apple. Dari ketiganya, Huawei yang agak getol dalam persaingan
teknologi hingga terlibat kontroversi hukum dengan pemerintah AS.
Di samping ketiganya ada Vivo yang pada 2018 menjadi partner
resmi untuk Piala Dunia 2018 di Rusia.
Menariknya, keberhasilan ponsel-ponsel Cina merajai pasar
dunia selain memang harga murah dengan kualitas yang gahar, desain yang inovatif, juga karena vendor
ponsel tersebut melakukan sub-branding.
Sub-branding ini dilakukan untuk ekspansi global.
Sebut saja Huawei dengan Honor dan Poco serta Oppo dengan Realme.
Dalam 10 tahun ke depan sepertinya ponsel-ponsel Cina masih
akan merajai apalagi vendor-vendornya pun berjumlah cukup banyak.
Amerika Serikat
MacWorld |
Apabila menyebut nama Amerika Serikat sebagai negara utama
produsen ponsel dunia pada saat ini, tentulah nama Apple yang akan disebut.
Ya, vendor ponsel yang bermarkas Cupertino, California, dan
akrab dengan iPhone dan iPad memang dikenal sebagai vendor yang menelurkan
produk-produk inovatif sejak 2007.
Hal inovatif yang dibawanya adalah layar sentuh, dan membawa
pengaruh besar hingga saat ini, yang kemudian diikuti oleh vendor-vendor lain.
Selain Apple, AS juga punya Motorola yang ada sejak sebelum
Perang Dunia Kedua, dan memproduksi ponsel sejak 1971.
Bahkan, Motorola juga memainkan peranan penting dalam
sejarah teknologi AS ketika Neil Armstrong berhasil mendarat di Bulan pada
1969. Kala itu, setelah mendarat ia melakukan transmisi ke Bumi dari Bulan
menggunakan Motorola.
Namun dari segi popularitas, Motorola kalah jauh dari Apple,
yang di dalam negeri sendiri masih bisa merajai sedangkan Motorola malah
disalip oleh vendor-vendor ponsel dari luar AS.
Taiwan
Gizchina |
Negara yang satu ini hanya diperbincangkan kala sedang
berkonflik politik dan keamanan dengan Cina.
Namun tak banyak yang menyadari bahwa Taiwan atau Cina Taipei
itu juga merupakan salah satu pemain penting dalam ponsel global.
Tengok saja produk-produk ponsel asal negeri tersebut, HTC,
Acer, dan Asus. Bahkan nama terakhir ini di Indonesia begitu populer untuk ponsel
gamingnya, ROG Phone.
Vendor lainnya, HTC, bahkan pernah bekerja sama dengan
Facebook untuk meluncurkan HTC First atau Facebook One yang menggunakan
Facebook sebagai sistem operasi.
Korea Selatan
Negara yang belakangan ini begitu populer dengan K-Pop dan
K-Dramanya juga punya andil dalam percaturan ponsel dunia.
Ya, tentu saja nama Samsung akan cepat disebut jika ditanyakan
ponsel asal Negeri Ginseng ini. Samsung yang sejak 2010 tenar karena Galaxynya merupakan
produk yang paling populer di muka bumi.
Produk ini tentu saja bersaing dengan iPhone dari Apple.
Persaingan keduanya merepresentasikan penggunaan sistem operasi yang digunakan.
Samsung sendiri menggunakan Android dari Google sedangkan
Apple punya sistem operasi sendiri, iOS.
Persaingan keduanya bahkan merembet ke meja hijau akibat
paten desain layar sentuh. Pihak Apple menuduh Samsung mencontek sedangkan
Samsung mengatakan bahwa mereka yang menciptakan paten itu.
Selain Samsung, ada juga LG, yang merupakan pesaing berat di
dalam negeri. Namun ketika di zona global, ponsel-ponsel LG bisa dibilang masih
kalah bersaing dari Samsung dan vendor-vendor lain terutama dari Cina.
Finlandia
TechRadar |
Nama Finlandia sebenarnya cukup asing di telinga orang Indonesia
mengingat tak banyak hal yang bisa didapati dari negara Skandinavia ini.
Bagi yang tahu mengenai negara ini akan mengatakan bahwa
Finlandia adalah negara yang makmur dan sejahtera, dan ibu kotanya, Helsinki,
jika di Indonesia akan dikaitkan dengan perjanjian perdamaian antara Indonesia
dan GAM.
Tapi, jika kita sebutkan kata Nokia saja, sudah pasti banyak
yang akan menyahut meski tidak menyadari dan mengetahui Nokia asalnya dari Finlandia.
Nokia memang populer sebagai vendor ponsel pada era 90-an
hingga 2000-an awal karena produk-produknya yang inovatif seperti Nokia N Gage
atau Nokia Flip.
Pada era itu hampir seluruh dunia dikuasai oleh Nokia,
termasuk di Indonesia. Namun semua berubah kala Apple mulai meluncurkan produk
yang begitu inovatif.
Perlahan Nokia mulai ditinggalkan, dan merugi setelahnya meskipun
pada 2010 bekerja sama dengan Microsoft untuk memakai Windows Phone demi bisa
bersaing dengan Android dan iOS.
Pada 2017, dua tahun setelah mengakhiri kerja sama dengan
Microsoft, Nokia mulai diambil alih oleh HMD Global hingga sekarang, dan mulai
memakai Android juga hingga sekarang.
Di bawah kendali HMD Global, perlahan Nokia mulai hendak
menapaki kejayaan meskipun tidak sementereng pada dekade 90-an dan awal 2000-an.
Jepang
TechRadar |
Negara di Asia ini adalah salah satu yang terdepan dalam
teknologi bahkan untuk peralatan rumah tangga sekalipun.
Namun ternyata untuk urusan ponsel Jepang bukanlah rajanya.
Tercatat jika berbicara mengenai ponsel Jepang, cukup nama Sony saja yang
disebut.
Perusahaan yang terkenal dengan TV Bravia dan konsol game
Playstation itu boleh dibilang satu-satunya perusahaan yang masih akrab bermain
di arena ponsel global sejak 2001 dengan nama Sony-Ericsson.
Ketika kerja sama dengan Ericsson berakhir pada 2012, Sony
sendirian melenggang dengan produk ternamanya, Xperia.
Sayang, sejak 2015 Xperia mulai kalah bersaing dari
produk-produk lain yang lebih oke dan inovatif termasuk dari ponsel-ponsel
Cina.
Hal tersebut membuat Sony cukup merugi hingga sekarang
hingga ada yang menyarankan agar Sony menutup lini ponselnya.
Tapi, Sony tetap bermain di ponsel global. Sebuah langkah
yang cukup berani mengingat perusahaan-perusahaan Jepang lainnya seperti Sharp
dan Fujitsu lebih fokus produksi di dalam negeri, dan arena global hanya untuk
produk elektronik lainnya seperti TV yang sudah pasti mendapat tempat.
Prancis
EngNews24H |
Nama Prancis sebagai salah satu negara utama produsen ponsel
dunia sebenarnya cukup asing untuk sekarang ini mengingat tidak ada yang bisa
disangkutpautkan dari Negeri Mode itu dalam hal sebagai produsen ponsel.
Namun, Prancis rupanya memang punya brand bernama
Alcatel yang sejak dekade 90-an memproduksi ponsel.
Perusahaan yang bermarkas di Nanterre ini sejak 2005 dimiliki
oleh TCL, yang berarti lini produksi dilakukan oleh TCL namun tetap memakai
nama Alcatel sebagai lisensi.
Produk yang terkenal dari vendor ponsel ini adalah One Touch
yang memang begitu lekat semenjak Alcatel bermain di lini ponsel.
One Touch kemudian muncul lagi pada 2016 dengan tampilan sebagai
ponsel layar penuh. Pada 2019, Alcatel meluncurkan Alcatel 1 dan 3 Series.
Penjualan ponsel dari vendor ini termasuk yang biasa-biasa
saja alias tidak terlalu banyak dicari semua orang.
0 komentar:
Posting Komentar