Pages

Jumat, 16 Maret 2018

Stasiun-stasiun KRL di Kota Depok

Siapa sih yang tidak mengenal kota Depok? Kota penyangga Jakarta yang terletak di selatan ibu kota, dan menjadi penengah antara Jakarta dan Bogor. Dan apabila nama Depok disebutkan sudah pasti beberapa nama ini muncul dari mulut kita: Universitas Indonesia atau UI, perumnas, Depok Town Square, Margo City, Kubah Emas, Belanda Depok, dan Jalan Margonda, jalan utama di kota penghasil belimbing, dan juga salah satu daerah bahasa Betawi. Karena statusnya yang juga merupakan salah satu penyangga Jakarta, Depok yang merupakan akronim dari de eerste protestansche onderdaan kerk dan daerah elite perumahan orang kota ini mempunyai fasilitas-fasiltas transportasi umum seperti terminal dan stasiun kereta api listrik atau KRL.

Posisi Depok yang berada di pertengahan membuatnya juga sebagai tempat yang dilintasi rel kereta api Jakarta-bogor sejak zaman Belanda sehingga kota tersebut pun juga terpengaruh derap maju pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah kolonial.

Dari rel kereta api ini  lahirlah Stasiun Depok yang kemudian diikuti dengan pembangunan stasiun-stasiun lainnya di kota dengan luas 200,29 kilometer persegi ini. Tentu saja pembangunan stasiun KRL yang merupakan tempat transportasi andalan kota ini untuk mengakomodasi kepentingan warganya. Apa saja stasiun itu? Yuk, mari simak!

Stasiun Universitas Indonesia
Koleksi pribadi


Dari namanya saja sudah diketahui bahwa stasiun ini adalah stasiun yang berada di depan Universitas Indonesia atau UI, salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Stasiun UI merupakan stasiun paling utara di Depok, dan merupakan stasiun yang memang dibangun untuk mengakomodasi mahasiswa UI yang bepergian ke kampus dengan menaiki kereta. Stasiun ini ada sejak UI dibangun pada dekade 1970-an di Beji, Depok, dan kemudian dipindahkan ke sana pada 1987.

Pembangunan stasiun ini sendiri juga mengubah rel yang sebelumnya jauh dari lokasi kampus kemudian dibuat melengkung mendekati kampus. Stasiun UI merupakan salah satu stasiun KRL yang menggunakan nama perguruan tinggi. Stasiun lainnya adalah Stasiun Universitas Pancasila. Pada 2013 stasiun ini direvitalisasi, dengan kios dan lapak pedagang dibongkar, dan pada 2015 dibangun jembatan penyeberangan orang sebagai akses masuk-keluar ke stasiun dan UI. Stasiun UI dalam operasionalnya hanya melayani relasi Jakarta Kota/Jatinegara/Duri/Angke-Depok/Nambo/Bogor.

Stasiun Pondok Cina
Koleksi pribadi



Merupakan stasiun kedua di kota Depok dari arah Jakarta. Nama stasiun diambil dari nama kelurahan tempat stasiun berada. Stasiun Pondok Cina yang akrab disebut Pocin sebenarnya merupakan stasiun yang masih terbilang dekat dengan Kampus UI. Jaraknya pun dengan Stasiun UI hanya 1,109 kilometer. Itulah mengapa bagi mereka yang kuliah di UI sesungguhnya benar-benar terbantu karena bisa memilih pulang dari kampus dari Stasiun UI atau Stasiun Pondok Cina. Selain mahasiswa UI, mahasiswa kampus lain sekitar UI seperti Gunadarma dan Politeknik Negeri Jakarta atau PNJ juga menggunakan stasiun ini.

Stasiun Pocin sendiri merupakan salah satu stasiun yang ramai terutama pada hati-hati kerja dan jam sibuk. Selain dekat dengan Kampus UI yang di dalamnya juga ada Rumah Sakit UI yang baru dibangun, Stasiun Pocin juga dekat dengan sejumlah pusat perbelanjaan seperti Depok Town Square dan Margo City yang keduanya terletak berseberangan dan berhadap-hadapan. Apalagi di Margo City itulah terdapat sebuah rumah kapitan Cina yang kemudian dijadikan kafe. Rumah kapitan Cina berbentuk pondok itulah cikal-bakal wilayah Pondok Cina, dan sebagai batas wilayah Depok yang sebenarnya berada di kawasan Depok Lama.

Karena letaknya yang masih dekat dengan Kampus UI sempat ada wacana untuk menyatukan Stasiun UI dan Pocin. Namun itu cuma wacana karena yang ada sekarang di sekitar stasiun ini tengah akan dibangun apartemen berbasis  transit oriented development atau TOD yang terhubung langsung dengan stasiun. Dalam operasionalnya Stasiun Pocin hanya melayani relasi Jakarta Kota/Jatinegara/Duri/Angke/-Depok/Nambo/Bogor.

Stasiun Depok Baru
Koleksi pribadi


Stasiun berikutnya adalah Stasiun Depok Baru. Inilah stasiun terbesar dan termegah di kota Depok. Nama Depok Baru pada stasiun untuk membedakan dengan Stasiun Depok Lama. Nama ini kerap diberikan oleh PT KA sebagai operator kereta api di Indonesia untuk membedakan dengan nama stasiun yang sudah ada. Selain Depok Baru, ada juga nama Pasar Minggu Baru. Terletak di depan Jalan Margonda, dan di depan dilintasi oleh Jembatan Layang Arif Rachman Hakim, Stasiun Depok Baru dibangun untuk mengakomodasi Depok sebagai penyangga Jakarta apalagi pada dekade 70-an perumnas pertama dibangun di kota ini.

Letak stasiun ini dekat dengan Terminal Depok, kantor Wali Kota Depok, dan Mapolres Depok, serta sejumlah pusat perbelanjaan seperti ITC Depok, Saladin Square, dan Plaza Depok. Sungguh sebuah letak yang strategis.

Arsitektur Stasiun Depok Baru sebenarnya hampir sama dengan Stasiun Serpong, Maja, Kebayoran, Sudirman, Duri, Tanah Abang, Parung Panjang, Bekasi Timur, Cibitung, Cikarang, dan Palmerah, yaitu punya tangga penyeberangan. Sayang tangga penyeberangan itu tidak pernah digunakan dari beroperasi hingga sekarang. Yang digunakan adalah penyeberangan bawah tanah atau underpass. Boleh dibilang untuk underpass Stasiun Depok Baru yang lebih dulu menggunakan daripada Stasiun Manggarai, Tebet, Citayam, Bojong, dan Cilebut. Dalam operasionalnya, Stasiun Depok Baru hanya melayani relasi Jakarta Kota/Jatinegara/Duri/Angke-Depok/Nambo/Bogor.

Stasiun Depok
Koleksi pribadi


Disebut juga Stasiun Depok Lama atau Stadela. Penamaan ini untuk membedakan dengan Stasiun Depok Baru yang berjarak 1,741 kilometer dari stasiun. Selain itu, Stasiun Depok memang berada di kawasan Depok Lama atau Depok yang sebenarnya jika merujuk pada sejarah Depok yang dimulai dari era Cornelis Chastelein yang membaptis para budaknya, yang kemudian terkenal dengan sebutan Belanda Depok. Karena di sekitar stasiun inilah terdapat banyak bangunan tua di Depok seperti Gereja Immanuel di Jalan Pemuda dan Istana Presiden Depok yang telah menjadi Rumah Sakit Harapan Depok.

Stasiun Depok sendiri juga merupakan bagian dari kawasan Depok Lama karena ia dibangun ketika kawasan ini juga sedang menerima kemajuan pembangunan arsitektur dan infrastruktur dari Belanda pada abad ke-19. Apalagi sejak dulu Stasiun Depok merupakan perlintasan yang menghubungkan Jakarta dan Bogor. Boleh dibilang Depok merupakan salah satu stasiun tertua di Jabodetabek. Stasiun Depok sendiri mempunyai dua peron dan empat jalur seperti Stasiun Pasar Minggu. Stasiun ini terkadang menjadi stasiun terminus baik untuk relasi Jakartakota maupun Jatinegara, dan di dekat stasiun inilah terdapat dipo KRL yang merupakan dipo terbesar di Asia Tenggara. Dalam operasionalnya, Stasiun Depok hanya melayani Jakarta Kota/Jatinegara/Duri/Angke-Depok/Nambo/Bogor.

Stasiun Citayam
Koleksi pribadi


Inilah stasiun terakhir di kota Depok. Letaknya di Pondok Terong, Cipayung, yang merupakan perbatasan dengan Bojong Gede di Kabupaten Bogor. Stasiun Citayam boleh dibilang merupakan stasiun terjauh di kota Depok. Jaraknya dari Depok adalah 5,084 kilometer. Di sebelah timur stasiun ini terdapat Jalan Raya Citayam yang merupakan jalur utama angkot, motor, dan mobil. Selain itu terdapat Pasar Citayam di beberapa ratus meter dari stasiun. Karena Jalan Raya Citayam termasuk jalan utama yang ramai dan padat di sekitar stasiun ditambah dengan sering mengetemnya angkot di jalan yang kecil dan sempit ini, membuat lalu lintas di sekitar stasiun menjadi macet hingga berjam-jam. Belum lagi keberadaan Pasar Citayam turut membantu suasana. Keadaan seperti ini mirip dengan keadaan di Stasiun Bojong Gede dan Cilebut.

Sedangkan di sebelah barat stasiun terdapat Situ Citayam yang populer sebagai destinasi wisata air. Letaknya pun tidak jauh dari stasiun. Situ ini pernah dijadikan sebagai objek penelitian oleh seorang ilmuwan Belanda di masa penjajahan. Karena itu, nama Situ Citayam sudah terekam dalam peta-peta Hindia-belanda.
Tidak seperti stasiun-stasiun lainnya di Depok, Stasiun Citayam adalah Stasiun yang mempunyai jalur yang bercabang ke Nambo. Stasiun ini merupakan bagian dari rangkaian stasiun lingkar Parung Panjang-Cikarang pada awalnya namun terhenti karena krisis moneter 1998. Stasiun Citayam pada masa sekarang ini menjadi stasiun transit untuk jalur KRL ke Nambo. Jalur ini dihidupkan sejak 2015, dan merupakan pengaktifan kembali setelah dimatikan pada 2006 ketika jalur belum dielektrifikasi. Citayam merupakan stasiun yang digunakan untuk angkut perkebunan pada masa Hindia-Belanda. Pada 1993 di stasiun ini pernah terjadi kecelakaan KRL ketika jalur dari Depok ke Bogor masih satu. Dalam operasionalnya, Stasiun Citayam melayani relasi Jakarta Kota/Jatinegara/Duri/Angke-Depok/Nambo/Bogor.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran