Pages

Selasa, 10 Maret 2015

Orang-orang Bermata Sipit di India

India selalu identik dengan wajah Kaukasoid yang terbagi dalam dua bangsa: Arya dan Dravida. Keduanya mempunyai wilayah masing-masing. Arya berada di utara sedangkan Dravida berada di selatan. Mereka berdua merupakan bangsa yang dominan di India dan terlihat jelas dalam warna kulit. Arya berkulit putih sedangkan Dravida hitam. Awalnya, para arkeolog dan sejarawan menduga bahwa bangsa Arya datang ke India menyerang dan mendesak bangsa Dravida hingga ke selatan kemudian bangsa Arya meminjam banyak kebudayaan Dravida. Belakangan, teori itu perlahan dibantah sebab keduanya termasuk dalam rumpun yang sama dan datang bersamaan ke India. Selanjutnya, keduanya menempati wilayah yang sesuai dengan karakterisitik masing-masing. Di wilayah itulah mereka mengembangkan kebudayaan.
sports.ndtv.com

Namun di balik dominannya Arya dan Dravida yang sering terepresentasi melalui tayangan-tayangan di televisi atau internet, India rupanya juga mempunyai ras kuning atau mongoloid. Ras ini berada di timur laut negara itu, yang jika dilihat dari peta seperti sebuah wilayah sempit yang seakan-akan lepas dari India. Wilayah timur laut ini terhubung dengan dataran utama India melalui Koridor Siliguri yang berada di Bengal Barat (West Bengal), salah satu negara bagian di India. Koridor sempit yang dijuluki leher ayam itu membuka akses ke timur laut ke salah satu negara bagian di timur laut, Assam. Dari Assam yang terkenal sebagai penghasil teh inilah akses menuju ke negara-negara bagian lain di wilayah itu seperti Arunachal Pradesh, Manipur, Meghalaya, Mizoram, Tripura, dan Nagaland. Assam dan negara-negara bagian itu disebut sebagai The Seven Sister States. Sebutan ini diberikan karena kesamaan budaya dan bahasa di negara-negara bagian itu. Selain The Seven Sister States, terdapat satu negara bagian yang juga berada di India Timur Laut, yaitu Sikkim. Ini adalah negara bagian yang terletak di Pegunungan Himalaya. Budaya dan bahasanya pun seperti orang Nepal.

Keberadaan negara-negara bagian di timur laut ini tak lepas dari politik integrasi bertahap seluruh wilayah di India setelah kemerdekaan negara itu pada 1947. Sebelumnya, wilayah timur laut dalam lingkup British India –negara kolonial Inggris di India-, yang juga memasukkan Myanmar. Secara historis, beberapa wilayah di timur laut ini adalah vasal dari beberapa imperium sebelum kedatangan Inggris seperti Manipur yang pernah menjadi vasal Taungoo di Myanmar dan Assam di bawah Kerajaan Ahom yang pernah menjadi vasal Mugal, kekaisaran para keturunan Mongol di India.

mapsofworld.com
Setelah kemerdekaan, beberapa wilayah di timur laut masuk menjadi negara bagian India. Namun sebelum kemerdekaan, Assam sudah masuk terlebih dahulu dengan menjadi bagian Provinsi Bengal, salah satu provinsi di zaman kolonial Inggris. Dari Assam-lah menyusul wilayah-wilayah seperti Nagaland (1963), Meghalaya, Manipur, dan Tripura (1972), Arunachal Pradesh (1975), dan terakhir, Mizoram (1987), yang dibentuk melalui pemisahan wilayah dari Assam. Sikkim, wilayah yang jika dilihat dari peta terhalang oleh Bengal Barat akhirnya dimasukkan ke timur laut pada 2002. Pada 1975, Sikkim telah menjadi salah satu negara bagian di India melalui sebuah referendum.

Wilayah India Timur Laut merupakan wilayah yang terjauh di India dengan banyak perbedaan budaya dan bahasa daripada di dataran utama India. Seperti sudah dikatakan di atas, kebanyakan yang berada di wilayah ini ialah orang-orang bertampang mongoloid. Tampang fisik itu pun telah menjadi perbedaan besar dari orang-orang India pada umumnya. Selain tampang, bahasa di wilayah ini masuk ke dalam rumpun Tibeto-Burman, yaitu salah satu rumpun bahasa di Asia yang berasal dari Dataran Tinggi Tibet kemudian menyusur ke Myanmar, Yunnan, dan Thailand. Ini tentu berbeda dengan bahasa-bahasa yang berada di India Daratan yang tergolong Indo-Arya dan satu rumpun dengan bahasa-bahasa di Eropa. Budaya di wilayah timur ini jika diperhatikan seperti budaya di Asia Timur atau Asia Tenggara.

Perbedaan-perbedaan yang terlihat mencolok itu sering dijadikan bahan rasialisme yang kerap menimpa para penduduk di wilayah ini kala bepergian ke India Daratan, terutama ke New Delhi, Ibu Kota India. Mereka ke wilayah daratan dikarenakan kebutuhan ekonomi atau pendidikan. Meskipun Konstitusi India mengakui keberagaman agama dan ras karena banyaknya perbedaan yang terdapat di India, dalam kenyataannya orang-orang bermata sipit ini tetap saja menjadi bahan ejekan. Kata-kata seperti Chinki, pemakan anjing dan ular, dan tribal sering dilayangkan. Beberapa orang India Daratan sering mengira mereka tamu dari Cina atau Nepal. Ejekan-ejekan itu akhirnya berpuncak pada kematian Nido Taniam, seorang mahasiswa asal Arunachal Pradesh, wilayah yang bagian utaranya masih menjadi rebutan antara Cina dan India, pada Februari 2014 lalu. Kematian itu menimbulkan protes orang-orang timur laut di New Delhi. Aksi protes itu kemudian membuat Pemerintah India mengeluarkan sebuah peraturan jika mengatai orang-orang timur laut dengan sebutan Chinki atau semacamnya dikenakan hukuman penjara selama 1-5 tahun. Meski begitu aksi-aksi rasial tetap saja berlangsung sebab masalah rasial adalah permasalahan subjektif yang berasal dari pengalaman empiris dan hati sehingga membutuhkan proses yang lama untuk menghilangkannya. Amerika Serikat yang punya pengalaman begitu panjang dengan masalah rasial masih menghadapi hal itu. Begitu juga Eropa dan negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka selepas Perang Dunia Kedua.


Aksi-aksi rasial itu pada akhirnya mengantarkan kepada konflik berujung separatisme yang kemudian melahirkan aksi-aksi kekerasan yang sering terjadi di wilayah ini. Terbentuknya beberapa grup separatis menjadi penegas bahwa orang-orang India Timur Laut ingin melepaskan diri. Apalagi beberapa wilayah, seperti Assam, kaya akan minyak, sumber daya alam yang begitu penting dalam kehidupan manusia. Selain minyak, kekayaan alam lain berbentuk gas alam, flora dan fauna, juga menjadi alasan melepaskan diri dari India walaupun diselipkan otonomi khusus. Akan tetapi, Pemerintah India yang menyadari kekayaan alam di timur laut berupaya menghilangkan hal itu dengan cara membentuk kementerian khusus yang menangani India Timur Laut. 
 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran