Pages

Rabu, 26 Februari 2020

Bak Bumi dan Langit, Sepak Bola Korea Selatan dan Korea Utara


Photoshop
Bak bumi dan langit. Itulah gambaran prestasi Korea Selatan dan Korea Utara di dunia sepak bola. Kebanyakan orang tentu lebih mengenal Korea Selatan sebagai salah satu raksasa sepak bola terutama di kawasan Asia.

Hal tersebut berkebalikan dengan Korea Utara. Situasi ini seperti gambaran umum kedua negara. Jika Korea Selatan terbuka, liberalis, dan industrialis, Korea Utara komunis, tertutup, dan lebih banyak diperbincangkan jika menyangkut nuklir dan Kim Jong-un.

Akan tetapi seperti apakah gambaran prestasi kedua negara sehingga dikatakan ibarat bumi dan langit. Karena itu, mari kita langsung saja melihat satu per satu, baik dari timnas maupun klub.

Timnas

Korea Selatan

Sky Sports
Dijuluki dengan nama Taeguk Warriors, timnas Korea Selatan merupakan salah satu tim raksasa di Asia yang bersanding dengan Jepang, Australia, Iran, Cina, dan Arab Saudi.

Tim yang mempunyai jersey berwarna merah ini, dan sekarang dilatih oleh Paulo Bento dari Portugal ini mempunyai beberapa pretasi yang cukup menonjol sehingga membuat disegani.

Salah satu prestasi yang cukup menonjol adalah tim yang sekarang berada di peringkat 40 dunia adalah mampu mencapai semifinal Piala Dunia.

Yang lebih mengagumkan adalah capaian itu direngkuh kala Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama Jepang pada 2002.

Meskipun hal tersebut dilalui dengan berbagai kontroversi terutama ketika melawan Italia dan Spanyol di babak gugur, prestasi Korsel yang kala itu dilatih Guus Hiddink cukup membanggakan.

Bahkan, Guus Hiddink sendiri dijadikan sebagai warga kehormatan oleh pemerintah negeri yang terkenal dengan Samsung dan LG tersebut.

Sayangnya, setelah capaian tersebut, Korsel belum bisa lagi menyamai atau melampaui. Pada gelaran piala dunia-piala dunia selanjutnya, tim yang dikapteni oleh Son Heung-Min selalu mentok di penyisihan atau babak 16 besar pada Piala Dunia 2010.

Selain Piala Dunia, Korea Selatan juga mempunyai prestasi mumpuni di kawasan Asia, dengan menjuarai Piala Asia sebanyak dua kali, yaitu pada 1956 dan 1960 alias di dua gelaran pertama.

Pada 1956, Korsel juara di Hongkong setelah menang melawan Vietnam Selatan dengan skor 5-3. Hasil itu membuat tim tersebut unggul 1 poin dari Israel dalam kejuaraan berformat round-robin tersebut.

Selanjutnya, empat tahun kemudian, Korsel kembali menjuarai ajang ini, dan istimewanya terjadi di tanah sendiri.

Kali ini juga dalam format yang sama Korsel berhasil unggul dua poin dari Israel setelah menang melawan Taiwan dengan skor 1-0.

Namun, setelahnya, Korsel tidak mampu lagi juara Piala Asia. Kebanyakan malah menjadi runner-up ketika mencapai final. 

Terakhir, tim yang pernah membantai Indonesia 7-1 dalam kualifikasi Olimpiade 2000 itu mencapai final pada 2015, dan dikalahkan oleh tuan rumah Australia.

Selain Piala Dunia dan Piala Asia, Korsel yang disponsori oleh Nike untuk Aparel ini juga menuai banyak prestasi di Asian Games.

Di olimpiade negara-negara Asia tersebut, Korsel juara Asian Games cabang sepak bola sebanyak 5 kali, yaitu pada 1970, 1978, 1986, 2014, 2018.

Capaian tersebut merupakan yang terbanyak di antara negara-negara Asia bahkan termasuk para pesaing Korsel seperti Iran yang punya 4 koleksi.

Bahkan, Jepang, seteru abadi Korsel di sepak bola Asia hanya mampu mengoleksi 1 gelar sejauh ini, yaitu pada 2010.

Prestasi lain untuk tim yang pemain-pemain caps terbanyaknya adalah Cha Bum-kun dan Hong Myung-bo juara di tingkat regional Asia Timur.

Di Asia Timur, yaitu pada EAFF Championship, Korsel menjadi juara terbanyak dengan 5 kali juara. Di bawahnya adalah Cina yang sejauh ini hanya mampu 2 kali juara.

Prestasi minor lain untuk tim kedua dari Asia yang berlaga di Piala Dunia setelah Indonesia itu adalah juara Dynasty Cup pada 1990.

Selain di tingkat dunia dan regional, Tim Negeri Ginseng juga pernah berpartisipasi di Piala Emas Concacaf 2002, dan menempati peringkat keempat seusai dikalahkan Kanada pada perebutan tempat ketiga.

Korea Utara

Retro Football
Apabila Korea Selatan salah satu tim raksasa di Asia serta kuda hitam di tingkat dunia, Korea Utara adalah kebalikannya.

Negara tetangga di sebelah utara Korsel ini jarang terdengar kiprahnya di dunia sepak bola seiring dengan kebijakan isolasi atau tertutupnya negara tersebut dari dunia luar.

Meski begitu, semenjak Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan tim berjuluk Chollima selalu hadir di tiap pergelaran sepak bola internasional terutama di Asia.

Salah satu peristiwa cukup fenomenal dari tim yang sekarang dilatih oleh Yun Jong-su adalah pernah mencapai perempat final Piala Dunia 1966 di Inggris.

Peristiwa itu menjadi fenomenal karena Korut menjadi satu-satunya tim Asia yang mampu melakukannya sebelum akhirnya dilampaui Korsel.

Pada perjalanan menuju perempat final itu, Korut mampu mengalahkan tim tangguh Italia di pertandingan terakhir penyisihan grup.

Kala menghadapi Portugal yang digadang-gadang sebagai calon juara, Korut sebenarnya sudah memimpin tiga gol terlebih dahulu.

Sayangnya, hal tersebut buyar oleh Eusebio, bintang Portugal kala itu mampu mencetak quattrick yang kemudian disempurnakan oleh Jose Augusto.

Setelah prestasi fenomenal itu, Korut kemudian tenggelam, lalu muncul pada Piala Asia 1980 di Kuwait.

Korut yang tampil sebagai debutan pada kejuaraan antarnegara Asia tahun itu sukses mencapai semifinal.

Namun, langkah tim yang pernah dibantai Portugal dengan skor telak 7-0 itu dikandaskan oleh tetangga di selatan, Korsel, dengan skor 2-1.

Pada perebutan tempat ketiga pun, tim yang sekarang berada di peringkat 113 dunia itu kalah dari Iran, dengan skor telak 3-0. Meski begitu, capaian ini merupakan yang paling bagus dalam kiprah mereka di Piala Asia.

Di ajang Asian Games, Korut juga pernah sekali juara, yaitu pada 1978. Di Asian Games yang digelar di Bangkok, Thailand, itu, tim komunis tersebut berhasil mengalahkan Korsel lewat drama adu penalti.

Setelah itu, prestasi Korut hanya menjadi runner-up pada 1990 dan dua kali peringkat keempat pada 1974 dan 1982.

Di ajang regional EAFF Championship prestasi terbaik tim yang bermarkas di Stadion Kim Il-sung ini adalah dua kali peringkat ketiga dan keempat.

Prestasi lainnya dari tim yang masuk kategori tim sepak bola negara berkembang ini adalah juara dua kali AFC Challenge Cup pada 2010 dan 2012. Dan, juara Piala Nehru pada 1993.

Klub

Korea Selatan

Fifa.com
Seperti timnasnya, klub-klub Korea Selatan juga merupakan klub-klub raksasa dan kompetitif di sepak bola Asia, bersaing dengan klub-klub dari Jepang, Cina, Iran, dan Arab Saudi.

Hal tersebut terlihat pada perhelatan tahunan AFC Champions League. Pada kejuaraan antarklub Asia itu, klub-klub Korsel selalu tampil superior, bahkan bisa menggelontorkan banyak gol terhadap tim-tim lemah termasuk klub-klub Indonesia.

Klub-klub Negeri Ginseng termasuk juga yang sering juara bersama-sama dengan klub-klub Jepang, Cina, dan juga, Australia.

Dalam catatan, ada 6 klub Korsel yang pernah menjuarai ajang ini, yaitu Pohang Steelers, Seongnam FC, Jeonbuk Hyundai Motors, Suwon Samsung Bluewings, Busan IPark, dan Ulsan Hyundai.

Dari keenamnya, Pohanglah yang paling banyak juara, yaitu 3 kali pada 1997,1998, dan 2009. Capaian ini disamai oleh Al Hilal dari Arab Saudi.

Sedangkan Seongnam, Suwon, dan Jeonbuk masing-masing dua kali. Busan dan Ulsan masing-masing satu kali.

Di kejuaraan antarklub dunia, klub-klub Korsel mampu bersaing dengan klub-klub dari Eropa dan Amerika Selatan.

Pohang Steelers contohnya. Pada 2009, klub yang dimiliki oleh perusahaan tambang Posco ini mampu mencapai semifinal.

Namun, di semifinal Pohang dikandaskan oleh klub raksasa asal Argentina, Estudiantes. Hal tersebut membuat Pohang tersingkir ke perebutan juara ketiga.

Di pertandingan tersebut klub yang pernah dilatih pelatih Persija saat ini, Sergio Farias, mampu mengalahkan wakil Meksiko, Atlante, melalui adu penalti dengan skor 4-3.

Selain Pohang ada Seongnam yang juga meraih semifinal pada Piala Dunia Antarklub tahun berikutnya. Namun di semifinal, juara Asia 2010 itu dikandaskan oleh Inter Milan dengan gelontoran tiga gol tanpa balas.

Hal tersebut membuat Seongnam yang kala itu dilatih oleh Shin Tae-yon yang sekarang melatih timnas Indonesia ke perebutan tempat ketiga.

Nahas, tidak seperti Pohang, Seongnam harus gigit jari usai dikalahkan juara Amerika Selatan, Internacional, dengan skor 4-2.

Korea Utara

Fox Sports Asia
Tidak seperti klub-klub Korsel yang garang di Asia dan mengejutkan di tingkat dunia, klub-klub Korut malah kebalikannya.

Sejauh ini, untuk tingkat Asia hanya April 25 yang boleh dibilang menjanjikan. Klub yang dimiliki oleh Kementerian Bersenjata Korea Utara mampu mencapai final Piala AFC pada 2019.

Sayangnya, klub penguasa Liga Korea Utara dengan 19 kali juara itu kalah dari Al Ahed dari Lebanon, dengan skor 1-0 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Senin, 17 Februari 2020

7 Pelatih Italia yang Sukses di EPL, Kebanyakan di Chelsea


FIFA.Com
Italia adalah gudangnya pelatih berkualitas. Hal itu bukanlah mitos karena faktanya para pelatih asal Italia selalu menuai kesuksesan tidak hanya di negeri sendiri, tetapi juga di negeri orang.

Datang dari kultur sepak bola Italia yang lebih menekankan pada taktik dan strategi, para pelatih Italia sukses membuat perubahan terhadap klub luar negeri yang ditanganinya.

Variasi taktik dan strategi yang diemban oleh para pelatih ini membuat wajah permainan sebuah klub menjadi tidak lagi membosankan.

Tercatat sudah banyak pelatih Serie A Italia yang sukses di kompetisi negeri orang, termasuk juga di Premier League Inggris atau EPL yang tersohor tersebut.

Setidaknya hingga saat ini ada 7 pelatih Negeri Piza yang bisa membuat pundi-pundi prestasi di kompetisi yang tidak mengenal libur musim dingin tersebut.

Siapa sajakah mereka?

Para Pelatih Italia yang Sukses di EPL

Gianluca Vialli (Chelsea, 1998-2000)

Goal.com
Eks pemain Juventus pada dekade 90-an ini menjadi allenatore pertama Negeri Menara Pisa yang sukses di Premier League.

Klub yang ditukangi pria plontos berumur 55 tahun itu adalah Chelsea yang ia bawa juara untuk Piala FA pada musim 1999-2000, Piala Liga 1997-1998, Charity Shield 2000, Piala Winners 1997-1998, dan Piala Super Eropa 1998.

Dari kelima gelar itu, hanya title Premier League yang belum pernah sama sekali dicicipi oleh pelatih yang semasa bermain untuk Juventus membawa Si Nyonya Tua juara Liga Champions pada 1995-1996.

Awalnya, Vialli, yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai kepala delegasi di Tim Nasional Italia ini adalah pemain yang didatangkan ke Chelsea pada 1996.

Bersama dengan Ruud Gullit yang diplot sebagai pemain sekaligus pelatih, Vialli sukses menggelontorkan 58 gol untuk klub London Barat tersebut.

Ia kemudian menggantikan si meneer yang dipecat pada Februari 1998, dengan status sebagai pemain-pelatih.

Vialli baru benar-benar menjadi pelatih mulai musim 1999-2000. Di bawah komandonya, The Blues meraih 76 kemenangan dan 29 kekalahan.

Carlo Ancelotti (Chelsea, 2009-2011)

Goal.com
Sebagai pelatih Italia kelas wahid, kemampuan Carlo Ancelotti memang tidak perlu diragukan lagi termasuk ketika menangani Chelsea selepas pindah dari AC Milan.

Pria yang dijuluki Don Carletto ini, dan sekarang menangani Everton, menjadi pelatih Italia pertama bagi The Blues setelah dipecatnya Claudio Ranieri pada 2004 yang tidak membawa prestasi apa-apa kecuali peringkat kedua Premier League.

Tentu saja kedatangan Don Carletto ke Stamford Bridge disertai dengan banyak ekspetasi terutama membawa Chelsea juara Premier League, serta menghapus dominasi Manchester United.

Dan, di musim pertama pria Italia kelahiran Reggiolo ini sukses membawa The Roman Emperor merajai Premier League.

Tak hanya Premier League, Ancelotti juga membawa Chelsea juara Piala FA, dan di pembuka musim membawa anak asuhnya mengalahkan Manchester United dalam ajang Community Shield.

Keberhasilan Ancelotti membawa Chelsea menjadi juara Premier League membuat dirinya menjadi pelatih Italia pertama yang mampu berprestasi di kasta pertama sepak bola Negeri Albion tersebut.

Sayangnya, performa Ancelotti yang gemilang itu tidak berlanjut di musim kedua. Alhasil, dua jam setelah membawa Chelsea ke peringkat kedua Premier League seusai melawan Everton pada Mei 2011, ia dipecat.

Selama dua musim melatih The Blues, ia membawa 67 kemenangan dan 22 kekalahan, dengan persentase kemenangan sebesar 61.47%.

Roberto Mancini (Manchester City, 2009-2013)

Daily Mail

Bagi penggemar Sampdoria dan Lazio, tentu tidak akan asing dengan sosok yang satu ini kala masih aktif bermain.

Ya, Roberto Mancini yang kebanyakan menghabiskan kariernya serta mendulang prestasi di kedua klub tersebut adalah salah satu pelatih asal Italia yang termasuk sukses di panggung Premier League.

Allenatore yang sekarang menangani tim Azzuri ini pernah merasakan manisnya merengkuh gelar juara Liga Inggris musim 2011-2012 ketika menangani Manchester City.

Gelar tersebut merupakan yang pertama bagi klub berjuluk The Citizens sekaligus penantian “panjang” kala City dibeli oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al-Nahyan pada 2008.

Gelar juara itu terasa begitu manis karena dalam perjalanan merebutnya, City berhasil mengalahkan tetangga sekaligus pesaingnya, Manchester United, dalam sebuah derbi pada 23 Oktober 2011.

Derbi itu sendiri berakhir dengan kekalahan telak MU di kendang. Gawang MU yang dijaga oleh David de Gea digelontor 6 gol yang hanya bisa dibalas lewat sepakan Darren Fletcher.

Lantas kekalahan tersebut membuat karier kepelatihan Sir Alex Ferguson di MU benar-benar tercoreng untuk pertama kali.

Gelar Premier League itu menjadi yang pamungkas bagi Mancini di City sejak mendarat pada 2009 menggantikan Mark Hughes.

Soalnya, setahun kemudian, atau tepatnya pada 2013, ia dipecat oleh manajemen City karena tidak bisa mengulangi pretasi yang sama.

Sebelum merengkuh Premier League, allenatore yang pernah melatih Inter, Lazio, dan Galatasaray ini telah meraih gelar juara Piala FA 2010-2011 dan Community Shield 2012.

Adapun Manchester City di bawah kepelatihannya telah menggelontorkan 191 gol dengan 113 kemenangan dan 40 kekalahan.

Roberto Di Matteo (Chelsea, 2012)

Sky Sports
Nama Roberto Di Matteo sebenarnya di dalam dunia sepak bola sebenarnya lebih banyak dikenal sepak terjangnya di Chelsea karena turut membawa The Blues meraih banyak gelar pada dekade 90-an.

Hal itu juga yang membuat pelatih yang pernah membela Lazio itu juga diragukan kala diminta menangani Chelsea untuk menggantikan Andres Villas-Boas yang dipecat karena tidak sesuai harapan.

Namun, Di Matteo yang minim pengalaman soal kepelatihan tak disangka-sangka mampu membawa The Roman Emperor juara Liga Champions musim 2011-2012, dengan mengalahkan Bayern Muenchen melalui adu penalti.

Prestasi itu membuat Chelsea jadi klub London pertama yang mampu juara di kompetisi tertinggi Eropa.

Sebelum berhasil mengalahkan Muenchen di final, Chelsea terlebih dahulu mengempaskan favorit juara Barcelona di semifinal.

Meski demikian, banyak nada sumbang bermunculan soal keberhasilan The Blues tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa Chelsea memainkan sepak bola negatif dengan memarkir banyak pemain di sector belakang.

Meski sukses meraih Liga Champions, karier Di Matteo terbilang singkat di Stamford Bridge. Performa yang tidak sebanding di Premier League membuat ia harus rela dipecat pada November 2012.

Selama menangani Chelsea, Di Matteo mempersembahkan 24 kemenangan dan 9 kekalahan, dengan persentase sebesar 57.1%.

Claudio Ranieri (Leicester City, 2015-2017)

DNA India
Keajaiban terjadi di Premier League musim 2015-2016. Pelakunya adalah Leicester City, klub semenjana yang tiba-tiba menjadi juara musim itu.

Yang menarik adalah klub berjuluk The Foxes itu dinakhodai oleh Claudio Ranieri, pelatih yang karier kepelatihannya biasa-biasa saja, dan paling banter membawa tim yang pernah diasuhnya seperti Fiorentina dan Valencia juara kompetisi piala domestik.

Keberhasilan pelatih berjuluk The Tinkerman itu membuatnya menjadi pelatih yang untuk pertama kalinya juara kompetisi domestik kasta pertama, dan itu di Premier League.

Ranieri yang pernah melatih Juventus, Inter, dan Roma, itu tidak menyangka jika dirinya mampu membawa Leicester City juara, dan menjadi bagian dari sejarah manis klub tersebut.

Padahal, materi dan anggarannya boleh dibilang kala mentereng daripada kontestan lain yang jor-joran.

Namun, dengan kebersamaan dan kekompakan, Leicester berubah menjadi tim yang tangguh dan patut diperhitungkan sejak itu.

Sayangnya, bulan madu Ranieri dan Leicester harus berakhir di musim berikutnya. Setelah tidak mampu menampilkan performa seperti musim sebelumnya, Ranieri pun harus merelakan diri lengser dari kursi kepelatihan.

Tercatat 36 kemenangan dan 23 kemenangan dari 81 penampilan telah dicatat oleh pelatih kelahiran Roma tersebut selama menangani The Foxes.

Antonio Conte (Chelsea, 2016-2018)

Premier League
Salah satu pelatih Italia yang juga sukses juara Liga Inggris adalah Antonio Conte kala menangani Chelsea.

Datang dengan status sebagai mantan pelatih tim nasional Italia, Conte yang sebelumnya melatih Juventus selama 5 musim dengan 5 kali Scudetto berturut-turut langsung membawa Chelsea on fire di musim pertama.

Eks gelandang tengah dan kapten Juventus itu berhasil membawa The Blues kembali ke tangga juara Premier League setelah terakhir direngkuh pada era Jose Mourinho, 2014-2015.

Kala itu The Blues bersaing dengan Tottenham Hotspur dan Manchester City.  Di musim berikutnya, ia membawa Chelsea juara Piala FA.

Sayangnya, pada musim juara Piala FA itu The Blues hanya mencapai peringkat kelima, suatu pencapaian yang benar-benar tidak disukai Roman Abramovich.

Akhirnya seusai musim 2017-2018, Conte, yang pernah juara Liga Champions bersama dengan Juventus pada 1996, dipecat.

Selama masa kepelatihan di Chelsea, tercatat ia membawa 69 kemenangan dan 20 kekalahan dari 106 pertandingan.

Maurizio Sarri (Chelsea, 2018-2019)

Firstpost
Ketika Antonio Conte ditendang, penggantinya masih juga Italiano, Maurizio Sarri. Hal ini mirip dengan kedatangan Claudio Ranieri pada 2000 untuk menggantikan Gianluca Vialli.

Sebelum melatih Chelsea, Sarri yang kini melatih Juventus, adalah pelatih Napoli dan klub-klub kecil. Tak ada prestasi sama sekali yang diraihnya selama 29 tahun melatih.

Hal itulah yang membuat banyak pihak meragukannya. Apalagi di awal-awal melatih Chelsea ia menerapkan taktik Sarri-ball yang ternyata sulit diterapkan dan dikeluhkan beberapa pemain.

Chelsea sendiri di bawah kendalinya memang tidak bisa juara Premier League karena hanya menempati peringkat ketiga di akhir musim.

Namun, pelatih yang namanya terangkat kala melatih Napoli ini berhasil membawa The Blues juara Liga Eropa 2018-2019 setelah mengalahkan Arsenal 4-1 di Baku, Azerbaijan.

Gelar prestisius itu adalah gelar pertamanya dalam karier kepelatihannya. Akan tetapi, karena ia menghadapi banyak permasalahan internal dengan pemain termasuk dengan Kepa Arrizabalaga, ia kemudian mengakhiri kontrak pada akhir musim, dan kembali ke Italia.      

Minggu, 16 Februari 2020

6 Tipe Hp yang Cocok Buat Traveling


Trendsetters Travel
Hp merupakan perangkat yang kudu dibawa setiap kamu traveling. Soalnya, selain untuk berkomunikasi, hp juga sudah multifungsi.

Dengan kemampuan internet, hp sudah bisa menjadi penunjuk jalan dan pemberi informasi via Google Maps

Dengan adanya kamera, hp juga berfungsi sebagai pengambil gambar objek-objek wisata ternama, dan kemampuan multilingual hp juga bisa menjadi alat penerjemah via Google Translate dan lainnya.

Meski begitu, tentulah tidak semua hp bisa cocok untuk traveling tanpa melihat spesifikasi atau kemampuan sebagai berikut:

Tipe Hp yang Cocok Buat Traveling

Punya kamera berkemampuan fotografi


Redshark News
Traveling identik dengan pengambilan gambar. Bisa gambar gunung, pantai, restoran, makanan, dan lain sebagainya. Untuk itulah diperlukan perangkat yang bisa mengambil gambar dengan hasil yang jernih dan akurat.

 Jika dahulu pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR atau mirrorless yang punya kemampuan fotografi, kini sekarang cukup lewat hp.

Ya, hp masa sekarang dilengkapi dengan kamera dan lensa berkemampuan fotografi sehingga bisa menandingi kamera-kamera tersebut.

Kamera-kamera itu biasanya ada di bagian belakang. Jumlahnya bisa 2, 3, 4, bahkan 5. Biasanya terdiri dari kamera telefoto, wide, dan ultrawide.

Kapasitas kemampuannya pun bervariasi. Mulai dari 12MP, 16MP, 32MP, 48MP, 64MP, hingga 108MP.

Tentu saja dengan kemampuan seperti itu kamu tidak perlu capek-capek membidik objek layaknya fotografer profesional.

Ditambah lagi, kamera kemampuan fotografi juga bisa menge-zoom objek dari 10, 60, bahkan hingga 100 kali. Lalu ada juga sensor untuk membantu pengambilan gambar dengan akurat.

Dengan kamera seperti itu, dipastikan objek-objek yang akan kamu ambil menjadi terang, jernih, serta berkualitas.

Sehingga ketika kamu mem-posting di media sosial, teman-temanmu akan banyak memberi likes, dan mungkin retweet atau regram foto kamu.

Juga dengan hp yang punya kamera berkemampuan fotografi, kamu tidak perlu capek-capek memanggul kamera yang bobotnya cukup berat.

Baterai tahan lama


Digital Trends
Selain punya kamera dengan kemampuan fotografi yang oke, hal yang juga kamu perhatikan dari hpmu kala traveling adalah baterai.

 Mengingat traveling adalah kegiatan yang bersifat outdoor alias banyak menghabiskan waktu di luar ruang, tentu saja baterai di hpmu harus terisi penuh.

Hal ini supaya kamu bisa mengabadikan tiap momen yang ada. Apabila tidak terisi penuh, pengabadian momen menjadi terganggu.

Tentu saja supaya bateraimu benar-benar terisi penuh serta membawa power bank sebagai bekal, ada baiknya kamu juga kudu punya hp dengan baterai tahan lama.

Hp pada masa sekarang ini tentu saja punya kemampuan durasi yang lama. Bisa bertahan hingga 2-3 hari.

Durasi yang lama itu karena kapasitas baterai yang cukup besar. Mulai dari 4.000 mAh hingga 6.000 mAh.

Nah, dengan hp yang demikian kamu bisa tenang dalam melancong, dan tidak perlu khawatir baterai menjadi turun, serta capek-capek membawa power bank yang dirasa juga tidak praktis. Dengan kapasitas baterai seperti itu, hpmu juga bisa menjadi power bank bagi hp-hp lainnya.

Pengisian supercepat


PCMag
Apabila hpmu tidak mempunyai baterai yang tahan lama, kamu tidak perlu khawatir kala traveling. Kamu tetap bisa membawa power bank asalkan hpmu mendukung pengisian supercepat. Fitur ini mendukung sifat traveling yang memang dinamis.

Dewasa ini banyak sekali hp yang punya fitur demikian. Mengisi cepatnya pun bisa dari 45 hingga 30 menit sehingga tidak banyak waktu yang terbuang gara-gara pengisian.

Anti-air


The Next Rex
Ketika traveling akan banyak sekali hal yang tidak kamu inginkan terjadi. Mulai dari baterai yang lowbatt hingga karena kecerobohan atau tidak sengaja, hpmu nyemplung ke dalam air.

Tentu saja kamu otomatis panik dan khawatir apalagi yang jatuh ke dalam air hp yang punya spesifikasi canggih. Perasaan itu semakin bertambah kala hpmu yang berhasil diangkat dari air tiba-tiba mati lalu rusak.

Mood travelingmu seketika berubah. Kamu menjadi tidak semangat untuk berjalan-jalan lagi, dan lebih memikirkan cara untuk memperbaiki hp yang rusak itu.

Sebenarnya kamu tidak perlu khawatir jika hpmu mengantongi sertifikasi IP67 dan IP68 yang membuktikan bahwa hpmu tahan dan anti air pada kedalaman 1-2 meter dalam waktu 30-35 menit.

Kebanyakan hp sekarang, baik flagship maupun tidak, mempunyai fitur tersebut sehingga kamu menjadi aman dan tidak perlu panik kala perangkatmu nyemplung ke air atau terkena air.

Tahan banting


Phone Arena
Selain anti-air, yang perlu kamu perhatikan juga kala traveling adalah hpmu harus tahan banting. Apalagi jika traveling-mu adalah traveling ekstrem seperti mendaki gunung, memanjat tebing, yang tentu saja berisiko membuat hpmu terbanting apabila tidak hati-hati.

Agak sayang membawa hp dengan tampilan halus dan mulus namun rusak karena sering terjatuh kala traveling.

Ada baiknya kamu memakai rugged phone yang sesuai namanya memang kasar tampilannya, dan memang didesain untuk tahan banting.

Walau begitu, kamu tetap bisa berselancar internet dengan mudah, serta spesifikasinya tidak kalah dari hp yang mulus. 

Tahan segala cuaca


PCMag Asia
Nah, ini lagi salah satu hal yang harus diperhatikan kala traveling. Punya hp yang tahan segala cuaca, baik panas, hujan, atau salju.

Tentu saja kita tidak akan tahu apabila saat traveling cuaca berubah dengan cepat, dan hp yang menjadi andalan kita tiba-tiba rusak atau hang karena tidak siap.

Karena kondisi yang seperti itu, hp yang punya spesifikasi demikian karena mengantongi sertifikasi tahan cuaca dari kemiliteran cocok untuk dijadikan solusi.

Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir apabila ternyata cuaca berubah mendadak, dan mempengaruhi kinerja hpmu.

Nah, itulah 6 tipe hp yang cocok untuk traveling. Dengan adanya hp-hp seperti itu semoga traveling-mu menjadi nyaman, menyenangkan, juga aman ya!

7 Negara Utama Produsen Ponsel Dunia

Canva

Setiap ponsel yang diproduksi tentu selain membawa nama produsennya juga akan membawa nama negara asal ponsel tersebut.

Sehingga banyak orang akan cepat mengenalnya dengan sebutan ponsel Cina, ponsel Jepang, atau ponsel Finlandia.

Dalam percaturan ponsel dunia pada masa zaman ponsel layar sentuh setidaknya terdapat 7 negara utama produsen ponsel.

Disebut utama karena hanya negara itu-itu saja yang memang begitu aktif geliatnya dalam pemasaran ponsel secara global.

Apa saja sih negara-negara utama tersebut?

Negara-negara Utama Produsen Ponsel

Cina

Phone Arena
Nama Cina sebagai salah satu negara utama produsen ponsel secara global memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Semenjak 2008 ke atas ---era kebangkitan ekonomi Negeri Tirai Bambu—ponsel-ponsel Cina sudah mulai merajai pasar dunia.

Tercatat dalam peringkat global saja ada tiga vendor ponsel negara tersebut, yaitu Huawei, Xiaomi, dan Oppo.

Ketiganya bersaing dengan dua penguasa ponsel sejagad teratas, Samsung dan Apple. Dari ketiganya, Huawei yang agak getol dalam persaingan teknologi hingga terlibat kontroversi hukum dengan pemerintah AS.

Di samping ketiganya ada Vivo yang pada 2018 menjadi partner resmi untuk Piala Dunia 2018 di Rusia.

Menariknya, keberhasilan ponsel-ponsel Cina merajai pasar dunia selain memang harga murah dengan kualitas yang gahar, desain yang inovatif, juga karena vendor ponsel tersebut melakukan sub-branding.

Sub-branding ini dilakukan untuk ekspansi global. Sebut saja Huawei dengan Honor dan Poco serta Oppo dengan Realme.

Dalam 10 tahun ke depan sepertinya ponsel-ponsel Cina masih akan merajai apalagi vendor-vendornya pun berjumlah cukup banyak.

Amerika Serikat

hp iPhone, hp Amerika
MacWorld
Apabila menyebut nama Amerika Serikat sebagai negara utama produsen ponsel dunia pada saat ini, tentulah nama Apple yang akan disebut.

Ya, vendor ponsel yang bermarkas Cupertino, California, dan akrab dengan iPhone dan iPad memang dikenal sebagai vendor yang menelurkan produk-produk inovatif sejak 2007.

Hal inovatif yang dibawanya adalah layar sentuh, dan membawa pengaruh besar hingga saat ini, yang kemudian diikuti oleh vendor-vendor lain.

Selain Apple, AS juga punya Motorola yang ada sejak sebelum Perang Dunia Kedua, dan memproduksi ponsel sejak 1971.

Bahkan, Motorola juga memainkan peranan penting dalam sejarah teknologi AS ketika Neil Armstrong berhasil mendarat di Bulan pada 1969. Kala itu, setelah mendarat ia melakukan transmisi ke Bumi dari Bulan menggunakan Motorola.

Namun dari segi popularitas, Motorola kalah jauh dari Apple, yang di dalam negeri sendiri masih bisa merajai sedangkan Motorola malah disalip oleh vendor-vendor ponsel dari luar AS.

Taiwan

Hp Taiwan
Gizchina
Negara yang satu ini hanya diperbincangkan kala sedang berkonflik politik dan keamanan dengan Cina.

Namun tak banyak yang menyadari bahwa Taiwan atau Cina Taipei itu juga merupakan salah satu pemain penting dalam ponsel global.

Tengok saja produk-produk ponsel asal negeri tersebut, HTC, Acer, dan Asus. Bahkan nama terakhir ini di Indonesia begitu populer untuk ponsel gamingnya, ROG Phone.

Vendor lainnya, HTC, bahkan pernah bekerja sama dengan Facebook untuk meluncurkan HTC First atau Facebook One yang menggunakan Facebook sebagai sistem operasi.

Korea Selatan

Samsung Galaxy, hp Korea
Pinterest
Negara yang belakangan ini begitu populer dengan K-Pop dan K-Dramanya juga punya andil dalam percaturan ponsel dunia.

Ya, tentu saja nama Samsung akan cepat disebut jika ditanyakan ponsel asal Negeri Ginseng ini. Samsung yang sejak 2010 tenar karena Galaxynya merupakan produk yang paling populer di muka bumi.

Produk ini tentu saja bersaing dengan iPhone dari Apple. Persaingan keduanya merepresentasikan penggunaan sistem operasi yang digunakan.

Samsung sendiri menggunakan Android dari Google sedangkan Apple punya sistem operasi sendiri, iOS.

Persaingan keduanya bahkan merembet ke meja hijau akibat paten desain layar sentuh. Pihak Apple menuduh Samsung mencontek sedangkan Samsung mengatakan bahwa mereka yang menciptakan paten itu.

Selain Samsung, ada juga LG, yang merupakan pesaing berat di dalam negeri. Namun ketika di zona global, ponsel-ponsel LG bisa dibilang masih kalah bersaing dari Samsung dan vendor-vendor lain terutama dari Cina.

Finlandia

hp Finlandia
TechRadar
Nama Finlandia sebenarnya cukup asing di telinga orang Indonesia mengingat tak banyak hal yang bisa didapati dari negara Skandinavia ini.

Bagi yang tahu mengenai negara ini akan mengatakan bahwa Finlandia adalah negara yang makmur dan sejahtera, dan ibu kotanya, Helsinki, jika di Indonesia akan dikaitkan dengan perjanjian perdamaian antara Indonesia dan GAM.

Tapi, jika kita sebutkan kata Nokia saja, sudah pasti banyak yang akan menyahut meski tidak menyadari dan mengetahui Nokia asalnya dari Finlandia.

Nokia memang populer sebagai vendor ponsel pada era 90-an hingga 2000-an awal karena produk-produknya yang inovatif seperti Nokia N Gage atau Nokia Flip.

Pada era itu hampir seluruh dunia dikuasai oleh Nokia, termasuk di Indonesia. Namun semua berubah kala Apple mulai meluncurkan produk yang begitu inovatif.

Perlahan Nokia mulai ditinggalkan, dan merugi setelahnya meskipun pada 2010 bekerja sama dengan Microsoft untuk memakai Windows Phone demi bisa bersaing dengan Android dan iOS.

Pada 2017, dua tahun setelah mengakhiri kerja sama dengan Microsoft, Nokia mulai diambil alih oleh HMD Global hingga sekarang, dan mulai memakai Android juga hingga sekarang.

Di bawah kendali HMD Global, perlahan Nokia mulai hendak menapaki kejayaan meskipun tidak sementereng pada dekade 90-an dan awal 2000-an.

Jepang

Sony Xperia, hp jepang
TechRadar
Negara di Asia ini adalah salah satu yang terdepan dalam teknologi bahkan untuk peralatan rumah tangga sekalipun.

Namun ternyata untuk urusan ponsel Jepang bukanlah rajanya. Tercatat jika berbicara mengenai ponsel Jepang, cukup nama Sony saja yang disebut.

Perusahaan yang terkenal dengan TV Bravia dan konsol game Playstation itu boleh dibilang satu-satunya perusahaan yang masih akrab bermain di arena ponsel global sejak 2001 dengan nama Sony-Ericsson.

Ketika kerja sama dengan Ericsson berakhir pada 2012, Sony sendirian melenggang dengan produk ternamanya, Xperia.

Sayang, sejak 2015 Xperia mulai kalah bersaing dari produk-produk lain yang lebih oke dan inovatif termasuk dari ponsel-ponsel Cina.

Hal tersebut membuat Sony cukup merugi hingga sekarang hingga ada yang menyarankan agar Sony menutup lini ponselnya.

Tapi, Sony tetap bermain di ponsel global. Sebuah langkah yang cukup berani mengingat perusahaan-perusahaan Jepang lainnya seperti Sharp dan Fujitsu lebih fokus produksi di dalam negeri, dan arena global hanya untuk produk elektronik lainnya seperti TV yang sudah pasti mendapat tempat.

Prancis

Hp Prancis
EngNews24H
Nama Prancis sebagai salah satu negara utama produsen ponsel dunia sebenarnya cukup asing untuk sekarang ini mengingat tidak ada yang bisa disangkutpautkan dari Negeri Mode itu dalam hal sebagai produsen ponsel.

Namun, Prancis rupanya memang punya brand bernama Alcatel yang sejak dekade 90-an memproduksi ponsel.

Perusahaan yang bermarkas di Nanterre ini sejak 2005 dimiliki oleh TCL, yang berarti lini produksi dilakukan oleh TCL namun tetap memakai nama Alcatel sebagai lisensi.

Produk yang terkenal dari vendor ponsel ini adalah One Touch yang memang begitu lekat semenjak Alcatel bermain di lini ponsel.

One Touch kemudian muncul lagi pada 2016 dengan tampilan sebagai ponsel layar penuh. Pada 2019, Alcatel meluncurkan Alcatel 1 dan 3 Series.

Penjualan ponsel dari vendor ini termasuk yang biasa-biasa saja alias tidak terlalu banyak dicari semua orang.

Sabtu, 15 Februari 2020

Ingin Bekerja di Startup? Siap-siap dengan 6 Hal Ini Ya!

Jobrapido
Bekerja di perusahaan rintisan atau startup merupakan tren yang sedang mewabah dalam 6 tahun terakhir ini pada generasi milenial dan Z.

Kedua generasi ini beranggapan, bekerja di sebuah perusahaan startup merupakan impian karena jam kerja yang fleksibel, suasana yang casual dan santai tidak seperti korporat atau bekerja kantoran yang kaku.

Selain itu, startup menjadi lahan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang serta berpikir kreatif yang dalam korporat belum tentu ada.

Apalagi dalam startup juga tidak ada batasan antara atasan dan bawahan. Semua sama dan bersifat kolegial. Itu berarti kamu pun bisa kongkow bareng bersama atasanmu.

Dan, startup pada dasarnya lebih memperhatikan hasil kerja daripada kehadiran sehingga beberapa pekerjaan bisa dikerjakan dari rumah, kafe, serta taman.

Ditambah lagi gaji bekerja di sebuah perusahaan startup bisa di atas rata-rata gaji orang kantoran atau UMR.

Sungguh situasi dan kondisi yang begitu indah yang membuat kamu pastinya akan memantapkan hati bekerja di perusahaan rintisan begitu lulus kuliah atau hendak mencari tempat kerja lain.

Meski begitu, sebelum kamu benar-benar meyakinkan diri terjun dalam sebuah startup, ada baiknya kamu mengetahui dulu lalu memahami apakah memang kamu pantas bekerja di dalamnya.

Nah, di bawah ini adalah hal-hal untuk mengukur hal tersebut. Yuk, mari simak!

Hal-hal yang Perlu Kamu Siapkan Ketika Bekerja di Perusahaan Startup

Kamu Dituntut Punya Pace Tinggi

Cardigan
Kalau kamu gemar berlari, baik pagi, siang, sore, atau malam, kamu pasti tahu yang namanya pace jika memakai aplikasi lari.

Ya, pace untuk mengukur kemampuan lari kamu akan digunakan ketika kamu bekerja di startup. Misalkan ketika kamu berlari 5 kilometer dengan pace 7, kamu akan mendapatkan waktu 35 menit, waktu yang standar untuk mereka yang kemampuan larinya sedang-sedang saja.

Tentu saja pace seperti itu tidak akan berlaku di startup yang menginginkan standar pace lari cepat atau sprint layaknya Usain Bolt.

Dengan pace seperti sprinter kamu dituntut untuk memelajari segala sesuatunya dengan cepat termasuk deskripsi pekerjaan kamu sendiri.

Apabila kamu tidak seperti itu, dipastikan atasan kamu kemungkinan tidak segan-segan mengeluarkan kamu.

Jadi, apabila kamu tidak punya pace seperti seorang sprinter disarankan jangan melamar kerja di startup yang ujung-ujungnya bisa menyebabkan stres.

Kamu Dituntut untuk Multitasking

Inc42
Perusahaan startup adalah perusahaan yang memang benar-benar dirintis dari awal dengan modal yang bisa jadi seadanya, dan pegawainya pun sedikit.

Pada titik ini, kita tidak perlu membahas startup yang sudah mapan. Kita membahas yang kecil saja. Dalam situasi ini kamu melamar berdasarkan pekerjaan di lowongan di startup kecil.

Kamu merasa punya kemampuan dan kultur kantor yang cocok namun kamu tidak menyadari dalam prakteknya kamu harus multitasking membantu membenahi divisi lain yang kekurangan orang.

Tentu saja kamu kaget karena belum pernah melakukan hal itu sebelumnya. Akan tetapi kamu harus melakukan supaya target perusahaan tercapai.

Mungkin tidak masalah buat kamu yang sering atau terbiasa dengan multitasking karena berpikiran bahwa bekerja harus bisa segalanya.

Namun bermasalah bagi yang sebaliknya karena akan menghilangkan fokus pada pekerjaan yang dilamar, dan pekerjaan yang dilamar itu akhirnya malah tidak selesai.

Akibatnya, kamu malah kena omelan bos, dan selanjut-lanjutnya tanpa SP1, SP2, dan SP3 bisa langsung dikeluarkan.

Jadi, sebaiknya kamu jangan melamar ke startup kalau memang tidak bisa multitasking, dan lebih fokus pada kemampuan yang dipunya.

Kamu Harus Rela Diganggu Pekerjaan demi Target yang Kelewatan

Entrepreneurship in a box
Bekerja di startup sudah harus siap dengan konsekuensi bernama target yang terkadang ditetapkan kelewatan, dan tidak masuk akal demi terus mendapatkan dan mempertahankan pendanaan.

Ini sebagai akibat dari startup itu sendiri yang pendanaannya dari investor hingga berkali-kali lipat, dan investor pun meminta balik modal juga dengan berkali-kali lipat.

Tentu saja, permintaan balik modal ini yang jadi tantangan sebuah startup. Banyak startup yang tidak bisa menyanggupi sehingga akhirnya ditinggal dan bangkrut.

Karena hal itulah, kamu jangan terkejut kala bosmu meminta target pekerjaanmu per harinya melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Akibat target ini kamu harus merelakan hidupmu bekerja seharian sampai larut bahkan ketika pulang dan pada akhir pekan atau cuti masih harus meladeni pekerjaanmu itu.

Waktumu banyak yang tersita, dan kamu bermasalah dengan lingkungan sosialmu. Nah, sebaiknya jika kamu tak mau diganggu pekerjaan melulu sebaiknya jangan melamar ke startup.

Kamu Benar-Benar Harus Kreatif Setiap Hari

The European Bussines Review
Menjadi orang yang bisa berpikir dan bertindak kreatif, serta mengemukakan ide-ide yang cemerlang adalah anugerah dari Tuhan.

Apalagi jika anugerah itu diterapkan di dalam startup yang memang benar-benar menginginkan kreativitas out of the box.

Namun hal seperti itu malah bisa menjadi bencana jika setiap harinya kamu dituntut untuk berpikir kreatif dan menghasilkan sesuatu yang fresh from the oven demi menghadapi persaingan dengan kompetitor.

Sayangnya, kapasitas otak manusia itu terbatas, dan karenanya tidak semua itu bisa dilakukan setiap hari.

Pemaksaan kerja otak ini yang akan mengakibatkan tumpul dan stres sehingga kamu angkat tangan untuk bekerja di startup.

Apabila kamu orang yang berpikir bahwa kreativitas tidak harus setiap hari dilakukan sebaiknya jangan melamar ke perusahaan rintisan.

Kamu Jangan Berharap Pada Ijazah

The Balance Career
Ingat, startup itu tidak sama dengan korporat, baik itu swasta maupun pemerintah, yang mementingkan ijazah dalam setiap lamaran.

Startup itu adalah perusahaan out of the box dan bukan in the box. Yang dilihat itu bukan ijazah melainkan efektivitas dan hasil dalam bekerja.

Jadi, apabila kamu berharap pada ijazah, sebaiknya kamu melamar saja pada perusahaan-perusahaan yang butuh ijazah.

Kamu Jangan Berharap Pada Tunjangan

Wikihow
Namanya juga startup ya tentu saja kamu jangan berharap banyak perusahaan yang demikian bisa memberikan tunjangan atau bonus.

Apalagi jika perusahaannya belum punya kantor alias berbagi ruang atau coworking space. Gaji yang kamu dapatkan itu sudah termasuk uang makan dan lain-lain.

Jadi, cara berpikir kamu harus diubah bahwa ini bukanlah badan pemerintah atau badan swasta yang mapan yang masih memberikan tunjangan meskipun kamu sudah pensiun.

Kalau kamu masih berpikir tunjangan dan lain-lain, ya sebaiknya jangan melamar ke startup. Melamar saja ke perusahaan mapan.

Kesimpulan

Nah, itulah ciri-ciri orang yang dibutuhkan oleh sebuah startup. Berpikir kreatif saja ternyata tidak cukup, tetapi kamu juga dituntut untuk selalu mobile, dan bahkan tanpa henti.

Kalau kamu orang yang berpikiran rasional dan logis serta tangguh dan tahan tekanan yang kelewatan, ya sepertinya kamu memang orang yang cocok untuk startup.

Tapi kalau sebaliknya, ya jangan atau mundur saja daripada harus menghabiskan banyak waktu di sana dengan percuma.

Dan, kalau kamu orang yang gemar mempelajari hal-hal baru, terbuka dengan hal-hal baru tersebut serta ingin meningkatkan kemampuan, startup adalah tempatnya.

Siapa tahu dengan tambahan kemampuan itu kamu malah bisa meloncat ke perusahaan yang sudah mapan untuk meniti karier lebih tinggi atau berwirausaha serta membuka lapangan pekerjaan baru.

Jumat, 14 Februari 2020

4 Balapan Dunia di Indonesia Pra dan Pasca-Reformasi 1998

Adobe Spark Post

Indonesia bukanlah negara yang asing untuk perhelatan balapan dunia. Sejak 1990-an, negara kita sering menggelarnya.

Pada dekade 90-an Indonesia sudah mempunyai sebuah sirkuit internasional yang didesain untuk balapan dunia seperti F1, Sirkuit Sentul.

Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di Asia setelah Jepang yang punya infrastruktur balapan yang bagus dan berkualitas.

Sayangnya, krisis ekonomi dan politik yang terjadi di tahun 1998 perlahan memudarkan pesona Indonesia untuk kembali ambil bagian.

Banyak pihak melihat keadaan yang tidak aman di Indonesia kala itu sehingga kemudian penyelenggaraan dipindahkan ke negara-negara lain di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Perlahan tapi pasti Indonesia mulai mendapat kepercayaan kembali dari dunia balap internasional untuk menggelar balapan dunia setelah kondisi dinilai aman dan tertib.

Terakhir, Indonesia mendapat kepercayaan dari FIA atau Federasi Balap Mobil Internasional untuk menggelar Formula E di Jakarta mulai 2020 hingga 2024.

Kepercayaan menggelar balapan jet darat bertenaga listrik itu semakin melengkapi keberhasilan Indonesia sebelumnya.

FIM (Federasi Balap Motor Internasional) memberi kepercayaan kepada Indonesia untuk menggelar MotoGP dan Superbike mulai 2021 hingga 2026 di Mandalika, Lombok, NTB.

Apalagi pihak FIM juga sudah memercayakan kepada Indonesia untuk menggelar ajang MXGP atau balap motocross internasional sejak 2017 hingga 2023.

Lalu ajang balap internasional manakah yang pernah digelar di Indonesia dari rentang waktu 90-an hingga sebelum 2017?

Yang berarti itu sebelum dan sesudah Reformasi 1998. Nah, daripada penasaran, mari kita simak satu per satu!

Balapan-balapan Dunia yang Pernah Digelar di Indonesia

Superbike

Motorklasikku.Wordpress.com
Ajang balap motor yang satu ini sebenarnya bukanlah ajang yang begitu asing bagi penggemar balap motor di Indonesia.

Ajang yang boleh dibilang merupakan batu loncatan ke MotoGP ini sebenarnya pernah digelar di negara kita.

Dan, Sirkuit Sentul mendapat kepercayaan untuk menggelar ajang balapan dunia pertama setelah selesai dibangun. Tepatnya pada 1994, dan berlanjut hingga 1997.

Pada masa itu masyarakat menyaksikan para biker dunia beraksi secara langsung. Sebut saja Carl Fogarty, Troy Corser, hingga Colin Edwards yang tersohor sebagai kampiunnya Superbike.

Sayangnya, krisis ekonomi dan politik pada 1998 membuat Indonesia dicoret oleh FIM dari kalender tetap Superbike.

Sepuluh tahun kemudian, Indonesia sebenarnya sudah diberi kepercayaan lagi oleh FIM untuk kembali menggelar ajang ini.

Sayang, di detik-detik terakhir Sirkuit Sentul yang dipercaya kembali untuk menyelenggarakan dicoret dengan alasan kondisi trek yang kurang mulus, dan tidak aman bagi pembalap.

MotoGP

motorkuwatck.blogspot.com
Keberhasilan Indonesia menggelar Superbike selama 4 musim berturut-turut dengan Sirkuit Sentul yang memang memenuhi standar membuat FIM memercayakan kepada Indonesia untuk menggelar ajang balap motor FIM lainnya, MotoGP.

MotoGP yang dahulunya bernama GP 500 ini digelar di Sirkuit Sentul selama dua musim berturut-turut, yaitu pada 1996-1997.

Antusiasme masyarakat begitu bagus untuk menyaksikan para jago balap seperti Mick Doohan, Tadayuki Okada, Alex Criville, hingga Valentino Rossi yang masih hijau beraksi pada dua musim penyelenggaraan.

Sirkuit Sentul pun menjadi saksi keperkasaan Honda, dengan Mick Doohan sebagai kampiun pada 1996, dan setahun berikutnya giliran Tadayuki Okada.

Sayang, akibat Krisis 1998, Indonesia dicoret dari kalender tetap MotoGP oleh FIM, dan setelahnya MotoGP digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia (1999-sekarang) serta di Sirkuit Buriram, Thailand (2018-sekarang).

WRC

YouTube
Dekade 90-an memang menjadi dekade yang teramat bagus untuk dunia balap Indonesia. Sebab, selain dipercaya menggelar balapan motor di sirkuit, Indonesia juga dipercaya menggelar balapan mobil non-sirkuit atau reli.

Kejuaraan Reli Dunia atau WRC digelar di Indonesia selama dua musim berturut-turut, yaitu dari 1996 hingga 1997.

Lokasinya pun berada di perkebunan kelapa sawit dan hutan di Sumatera Utara. Lokasi yang demikian kabarnya menjadi lokasi yang disukai para pereli.

Ajang WRC Indonesia pun menjadi keperkasaan Carlos Sainz yang mengendarai Ford. Pada ajang ini tepatnya di musim 1997, Colin McRae dari Subaru dan Tommi Makkinen dari Mitsubishi yang merupakan rival Sainz mengalami insiden kecelakaan sehingga gagal menyelesaikan lomba.

Sebenarnya, Indonesia masih dipercaya untuk kembali menyelenggarakan WRC pada 1998. Sayang, krisis moneter membatalkan semuanya.

Kini Sumatera Utara dikabarkan sedang memperjuangkan untuk mendapatkan kuota supaya bisa disinggahi lagi oleh WRC pada musim 2022.

A1

Antara
Delapan tahun setelah Krisis dan Reformasi 1998, Indonesia akhirnya mulai dipercaya lagi untuk menggelar balapan internasional.

Yang datang pun tak tanggung-tanggung, A1, yang boleh dibilang merupakan pesaing F1 saat itu, dan balapan mobil yang merepresentasikan negara.

Sirkuit Sentul yang tadinya kosong bak kuburan mulai kembali ramai karena antusiasme penonton yang begitu membludak mengingat sudah sekian lama tidak ada ajang balap internasional di Indonesia.

Selama dua musim itu, para penonton di Sentul disuguhi keterampilan para jago balap jet darat untuk ajang yang juga disebut sebagai Piala Dunia Motorsport itu.

Sebut saja Robbie Kerr dan Darren Manning yang membela tim Inggris serta Nico Hulkenberg dan Christian Vietoris yang membela Jerman.

Adapun Indonesia juga tak hanya berpartisipasi sebagai tuan rumah, tetapi juga menyertakan para pembalap nasional seperti Ananda Mikola, Satrio Hermanto, dan Zahir Ali.

Meski begitu, posisi Indonesia tidaklah begitu bagus bahkan kalah dari Malaysia yang digawangi oleh Alex Yoong yang pernah membalap di F1.

Indonesia sebenarnya mendapat kepercayaan 3 kali menggelar A1 hingga 2008-2009. Sayangnya, pada musim itu, FIA membatalkan partisipasi Indonesia sebagai tuan rumah.

Penyebabnya, infrastruktur yang disediakan berupa sirkuit dalam kota di kawasan Lippo Karawaci ternyata belum siap menggelar berdasarkan standar FIA.

Padahal, apabila benar-benar diselenggarakan, balapan tersebut akan menjadi balapan internasional Indonesia yang pertama kalinya di jalan raya.

Namun tak lama lagi balapan jalan raya di Indonesia bakal kembali terwujud seiring dengan dipercayanya Jakarta sebagai tuan rumah Formula E.

Bisakah F1 Digelar di Indonesia dan Kapan?

Yahoo! Sports
Dari fakta-fakta di atas ternyata Indonesia sudah beberapa kali menyelenggarakan ajang balapan internasional yang kelasnya begitu bergengsi seperti MotoGP dan WRC.

Namun yang jadi pertanyaan hingga sekarang adalah mengapa Indonesia tidak bisa menggelar F1, ajang balap jet darat nomor satu di dunia sementara Malaysia, Singapura, Thailand, dan terakhir, Vietnam, bisa?

Selain masalah kesiapan infrastruktur terutama Sirkuit Sentul yang ternyata gagal padahal didesain untuk F1, faktor lainnya adalah F1 sebenarnya tidak begitu populer di Indonesia jika dibandingkan dengan MotoGP yang selalu menampilkan kejutan di akhir balapan.

Hal terakhir ini yang menjadi pertimbangan serius daripada hal pertama yang bisa diatasi melalui Sirkuit Mandalika yang oleh Presiden Jokowi juga diproyeksikan sebagai sirkuit F1.

Sejauh ini, Indonesia baru bisa berpartisipasi di F1 melalui kehadiran Rio Haryanto yang sempat membela tim Manor Racing pada musim 2016.

Jika keadaannya demikian, terlepas dari populer atau tidaknya F1, yang menjadi pertanyaan adalah kapan F1 dihelat di Indonesia?
 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran