Pages

Sabtu, 15 Februari 2020

Ingin Bekerja di Startup? Siap-siap dengan 6 Hal Ini Ya!

Jobrapido
Bekerja di perusahaan rintisan atau startup merupakan tren yang sedang mewabah dalam 6 tahun terakhir ini pada generasi milenial dan Z.

Kedua generasi ini beranggapan, bekerja di sebuah perusahaan startup merupakan impian karena jam kerja yang fleksibel, suasana yang casual dan santai tidak seperti korporat atau bekerja kantoran yang kaku.

Selain itu, startup menjadi lahan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang serta berpikir kreatif yang dalam korporat belum tentu ada.

Apalagi dalam startup juga tidak ada batasan antara atasan dan bawahan. Semua sama dan bersifat kolegial. Itu berarti kamu pun bisa kongkow bareng bersama atasanmu.

Dan, startup pada dasarnya lebih memperhatikan hasil kerja daripada kehadiran sehingga beberapa pekerjaan bisa dikerjakan dari rumah, kafe, serta taman.

Ditambah lagi gaji bekerja di sebuah perusahaan startup bisa di atas rata-rata gaji orang kantoran atau UMR.

Sungguh situasi dan kondisi yang begitu indah yang membuat kamu pastinya akan memantapkan hati bekerja di perusahaan rintisan begitu lulus kuliah atau hendak mencari tempat kerja lain.

Meski begitu, sebelum kamu benar-benar meyakinkan diri terjun dalam sebuah startup, ada baiknya kamu mengetahui dulu lalu memahami apakah memang kamu pantas bekerja di dalamnya.

Nah, di bawah ini adalah hal-hal untuk mengukur hal tersebut. Yuk, mari simak!

Hal-hal yang Perlu Kamu Siapkan Ketika Bekerja di Perusahaan Startup

Kamu Dituntut Punya Pace Tinggi

Cardigan
Kalau kamu gemar berlari, baik pagi, siang, sore, atau malam, kamu pasti tahu yang namanya pace jika memakai aplikasi lari.

Ya, pace untuk mengukur kemampuan lari kamu akan digunakan ketika kamu bekerja di startup. Misalkan ketika kamu berlari 5 kilometer dengan pace 7, kamu akan mendapatkan waktu 35 menit, waktu yang standar untuk mereka yang kemampuan larinya sedang-sedang saja.

Tentu saja pace seperti itu tidak akan berlaku di startup yang menginginkan standar pace lari cepat atau sprint layaknya Usain Bolt.

Dengan pace seperti sprinter kamu dituntut untuk memelajari segala sesuatunya dengan cepat termasuk deskripsi pekerjaan kamu sendiri.

Apabila kamu tidak seperti itu, dipastikan atasan kamu kemungkinan tidak segan-segan mengeluarkan kamu.

Jadi, apabila kamu tidak punya pace seperti seorang sprinter disarankan jangan melamar kerja di startup yang ujung-ujungnya bisa menyebabkan stres.

Kamu Dituntut untuk Multitasking

Inc42
Perusahaan startup adalah perusahaan yang memang benar-benar dirintis dari awal dengan modal yang bisa jadi seadanya, dan pegawainya pun sedikit.

Pada titik ini, kita tidak perlu membahas startup yang sudah mapan. Kita membahas yang kecil saja. Dalam situasi ini kamu melamar berdasarkan pekerjaan di lowongan di startup kecil.

Kamu merasa punya kemampuan dan kultur kantor yang cocok namun kamu tidak menyadari dalam prakteknya kamu harus multitasking membantu membenahi divisi lain yang kekurangan orang.

Tentu saja kamu kaget karena belum pernah melakukan hal itu sebelumnya. Akan tetapi kamu harus melakukan supaya target perusahaan tercapai.

Mungkin tidak masalah buat kamu yang sering atau terbiasa dengan multitasking karena berpikiran bahwa bekerja harus bisa segalanya.

Namun bermasalah bagi yang sebaliknya karena akan menghilangkan fokus pada pekerjaan yang dilamar, dan pekerjaan yang dilamar itu akhirnya malah tidak selesai.

Akibatnya, kamu malah kena omelan bos, dan selanjut-lanjutnya tanpa SP1, SP2, dan SP3 bisa langsung dikeluarkan.

Jadi, sebaiknya kamu jangan melamar ke startup kalau memang tidak bisa multitasking, dan lebih fokus pada kemampuan yang dipunya.

Kamu Harus Rela Diganggu Pekerjaan demi Target yang Kelewatan

Entrepreneurship in a box
Bekerja di startup sudah harus siap dengan konsekuensi bernama target yang terkadang ditetapkan kelewatan, dan tidak masuk akal demi terus mendapatkan dan mempertahankan pendanaan.

Ini sebagai akibat dari startup itu sendiri yang pendanaannya dari investor hingga berkali-kali lipat, dan investor pun meminta balik modal juga dengan berkali-kali lipat.

Tentu saja, permintaan balik modal ini yang jadi tantangan sebuah startup. Banyak startup yang tidak bisa menyanggupi sehingga akhirnya ditinggal dan bangkrut.

Karena hal itulah, kamu jangan terkejut kala bosmu meminta target pekerjaanmu per harinya melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Akibat target ini kamu harus merelakan hidupmu bekerja seharian sampai larut bahkan ketika pulang dan pada akhir pekan atau cuti masih harus meladeni pekerjaanmu itu.

Waktumu banyak yang tersita, dan kamu bermasalah dengan lingkungan sosialmu. Nah, sebaiknya jika kamu tak mau diganggu pekerjaan melulu sebaiknya jangan melamar ke startup.

Kamu Benar-Benar Harus Kreatif Setiap Hari

The European Bussines Review
Menjadi orang yang bisa berpikir dan bertindak kreatif, serta mengemukakan ide-ide yang cemerlang adalah anugerah dari Tuhan.

Apalagi jika anugerah itu diterapkan di dalam startup yang memang benar-benar menginginkan kreativitas out of the box.

Namun hal seperti itu malah bisa menjadi bencana jika setiap harinya kamu dituntut untuk berpikir kreatif dan menghasilkan sesuatu yang fresh from the oven demi menghadapi persaingan dengan kompetitor.

Sayangnya, kapasitas otak manusia itu terbatas, dan karenanya tidak semua itu bisa dilakukan setiap hari.

Pemaksaan kerja otak ini yang akan mengakibatkan tumpul dan stres sehingga kamu angkat tangan untuk bekerja di startup.

Apabila kamu orang yang berpikir bahwa kreativitas tidak harus setiap hari dilakukan sebaiknya jangan melamar ke perusahaan rintisan.

Kamu Jangan Berharap Pada Ijazah

The Balance Career
Ingat, startup itu tidak sama dengan korporat, baik itu swasta maupun pemerintah, yang mementingkan ijazah dalam setiap lamaran.

Startup itu adalah perusahaan out of the box dan bukan in the box. Yang dilihat itu bukan ijazah melainkan efektivitas dan hasil dalam bekerja.

Jadi, apabila kamu berharap pada ijazah, sebaiknya kamu melamar saja pada perusahaan-perusahaan yang butuh ijazah.

Kamu Jangan Berharap Pada Tunjangan

Wikihow
Namanya juga startup ya tentu saja kamu jangan berharap banyak perusahaan yang demikian bisa memberikan tunjangan atau bonus.

Apalagi jika perusahaannya belum punya kantor alias berbagi ruang atau coworking space. Gaji yang kamu dapatkan itu sudah termasuk uang makan dan lain-lain.

Jadi, cara berpikir kamu harus diubah bahwa ini bukanlah badan pemerintah atau badan swasta yang mapan yang masih memberikan tunjangan meskipun kamu sudah pensiun.

Kalau kamu masih berpikir tunjangan dan lain-lain, ya sebaiknya jangan melamar ke startup. Melamar saja ke perusahaan mapan.

Kesimpulan

Nah, itulah ciri-ciri orang yang dibutuhkan oleh sebuah startup. Berpikir kreatif saja ternyata tidak cukup, tetapi kamu juga dituntut untuk selalu mobile, dan bahkan tanpa henti.

Kalau kamu orang yang berpikiran rasional dan logis serta tangguh dan tahan tekanan yang kelewatan, ya sepertinya kamu memang orang yang cocok untuk startup.

Tapi kalau sebaliknya, ya jangan atau mundur saja daripada harus menghabiskan banyak waktu di sana dengan percuma.

Dan, kalau kamu orang yang gemar mempelajari hal-hal baru, terbuka dengan hal-hal baru tersebut serta ingin meningkatkan kemampuan, startup adalah tempatnya.

Siapa tahu dengan tambahan kemampuan itu kamu malah bisa meloncat ke perusahaan yang sudah mapan untuk meniti karier lebih tinggi atau berwirausaha serta membuka lapangan pekerjaan baru.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran