Pages

Jumat, 14 Februari 2020

4 Balapan Dunia di Indonesia Pra dan Pasca-Reformasi 1998

Adobe Spark Post

Indonesia bukanlah negara yang asing untuk perhelatan balapan dunia. Sejak 1990-an, negara kita sering menggelarnya.

Pada dekade 90-an Indonesia sudah mempunyai sebuah sirkuit internasional yang didesain untuk balapan dunia seperti F1, Sirkuit Sentul.

Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di Asia setelah Jepang yang punya infrastruktur balapan yang bagus dan berkualitas.

Sayangnya, krisis ekonomi dan politik yang terjadi di tahun 1998 perlahan memudarkan pesona Indonesia untuk kembali ambil bagian.

Banyak pihak melihat keadaan yang tidak aman di Indonesia kala itu sehingga kemudian penyelenggaraan dipindahkan ke negara-negara lain di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Perlahan tapi pasti Indonesia mulai mendapat kepercayaan kembali dari dunia balap internasional untuk menggelar balapan dunia setelah kondisi dinilai aman dan tertib.

Terakhir, Indonesia mendapat kepercayaan dari FIA atau Federasi Balap Mobil Internasional untuk menggelar Formula E di Jakarta mulai 2020 hingga 2024.

Kepercayaan menggelar balapan jet darat bertenaga listrik itu semakin melengkapi keberhasilan Indonesia sebelumnya.

FIM (Federasi Balap Motor Internasional) memberi kepercayaan kepada Indonesia untuk menggelar MotoGP dan Superbike mulai 2021 hingga 2026 di Mandalika, Lombok, NTB.

Apalagi pihak FIM juga sudah memercayakan kepada Indonesia untuk menggelar ajang MXGP atau balap motocross internasional sejak 2017 hingga 2023.

Lalu ajang balap internasional manakah yang pernah digelar di Indonesia dari rentang waktu 90-an hingga sebelum 2017?

Yang berarti itu sebelum dan sesudah Reformasi 1998. Nah, daripada penasaran, mari kita simak satu per satu!

Balapan-balapan Dunia yang Pernah Digelar di Indonesia

Superbike

Motorklasikku.Wordpress.com
Ajang balap motor yang satu ini sebenarnya bukanlah ajang yang begitu asing bagi penggemar balap motor di Indonesia.

Ajang yang boleh dibilang merupakan batu loncatan ke MotoGP ini sebenarnya pernah digelar di negara kita.

Dan, Sirkuit Sentul mendapat kepercayaan untuk menggelar ajang balapan dunia pertama setelah selesai dibangun. Tepatnya pada 1994, dan berlanjut hingga 1997.

Pada masa itu masyarakat menyaksikan para biker dunia beraksi secara langsung. Sebut saja Carl Fogarty, Troy Corser, hingga Colin Edwards yang tersohor sebagai kampiunnya Superbike.

Sayangnya, krisis ekonomi dan politik pada 1998 membuat Indonesia dicoret oleh FIM dari kalender tetap Superbike.

Sepuluh tahun kemudian, Indonesia sebenarnya sudah diberi kepercayaan lagi oleh FIM untuk kembali menggelar ajang ini.

Sayang, di detik-detik terakhir Sirkuit Sentul yang dipercaya kembali untuk menyelenggarakan dicoret dengan alasan kondisi trek yang kurang mulus, dan tidak aman bagi pembalap.

MotoGP

motorkuwatck.blogspot.com
Keberhasilan Indonesia menggelar Superbike selama 4 musim berturut-turut dengan Sirkuit Sentul yang memang memenuhi standar membuat FIM memercayakan kepada Indonesia untuk menggelar ajang balap motor FIM lainnya, MotoGP.

MotoGP yang dahulunya bernama GP 500 ini digelar di Sirkuit Sentul selama dua musim berturut-turut, yaitu pada 1996-1997.

Antusiasme masyarakat begitu bagus untuk menyaksikan para jago balap seperti Mick Doohan, Tadayuki Okada, Alex Criville, hingga Valentino Rossi yang masih hijau beraksi pada dua musim penyelenggaraan.

Sirkuit Sentul pun menjadi saksi keperkasaan Honda, dengan Mick Doohan sebagai kampiun pada 1996, dan setahun berikutnya giliran Tadayuki Okada.

Sayang, akibat Krisis 1998, Indonesia dicoret dari kalender tetap MotoGP oleh FIM, dan setelahnya MotoGP digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia (1999-sekarang) serta di Sirkuit Buriram, Thailand (2018-sekarang).

WRC

YouTube
Dekade 90-an memang menjadi dekade yang teramat bagus untuk dunia balap Indonesia. Sebab, selain dipercaya menggelar balapan motor di sirkuit, Indonesia juga dipercaya menggelar balapan mobil non-sirkuit atau reli.

Kejuaraan Reli Dunia atau WRC digelar di Indonesia selama dua musim berturut-turut, yaitu dari 1996 hingga 1997.

Lokasinya pun berada di perkebunan kelapa sawit dan hutan di Sumatera Utara. Lokasi yang demikian kabarnya menjadi lokasi yang disukai para pereli.

Ajang WRC Indonesia pun menjadi keperkasaan Carlos Sainz yang mengendarai Ford. Pada ajang ini tepatnya di musim 1997, Colin McRae dari Subaru dan Tommi Makkinen dari Mitsubishi yang merupakan rival Sainz mengalami insiden kecelakaan sehingga gagal menyelesaikan lomba.

Sebenarnya, Indonesia masih dipercaya untuk kembali menyelenggarakan WRC pada 1998. Sayang, krisis moneter membatalkan semuanya.

Kini Sumatera Utara dikabarkan sedang memperjuangkan untuk mendapatkan kuota supaya bisa disinggahi lagi oleh WRC pada musim 2022.

A1

Antara
Delapan tahun setelah Krisis dan Reformasi 1998, Indonesia akhirnya mulai dipercaya lagi untuk menggelar balapan internasional.

Yang datang pun tak tanggung-tanggung, A1, yang boleh dibilang merupakan pesaing F1 saat itu, dan balapan mobil yang merepresentasikan negara.

Sirkuit Sentul yang tadinya kosong bak kuburan mulai kembali ramai karena antusiasme penonton yang begitu membludak mengingat sudah sekian lama tidak ada ajang balap internasional di Indonesia.

Selama dua musim itu, para penonton di Sentul disuguhi keterampilan para jago balap jet darat untuk ajang yang juga disebut sebagai Piala Dunia Motorsport itu.

Sebut saja Robbie Kerr dan Darren Manning yang membela tim Inggris serta Nico Hulkenberg dan Christian Vietoris yang membela Jerman.

Adapun Indonesia juga tak hanya berpartisipasi sebagai tuan rumah, tetapi juga menyertakan para pembalap nasional seperti Ananda Mikola, Satrio Hermanto, dan Zahir Ali.

Meski begitu, posisi Indonesia tidaklah begitu bagus bahkan kalah dari Malaysia yang digawangi oleh Alex Yoong yang pernah membalap di F1.

Indonesia sebenarnya mendapat kepercayaan 3 kali menggelar A1 hingga 2008-2009. Sayangnya, pada musim itu, FIA membatalkan partisipasi Indonesia sebagai tuan rumah.

Penyebabnya, infrastruktur yang disediakan berupa sirkuit dalam kota di kawasan Lippo Karawaci ternyata belum siap menggelar berdasarkan standar FIA.

Padahal, apabila benar-benar diselenggarakan, balapan tersebut akan menjadi balapan internasional Indonesia yang pertama kalinya di jalan raya.

Namun tak lama lagi balapan jalan raya di Indonesia bakal kembali terwujud seiring dengan dipercayanya Jakarta sebagai tuan rumah Formula E.

Bisakah F1 Digelar di Indonesia dan Kapan?

Yahoo! Sports
Dari fakta-fakta di atas ternyata Indonesia sudah beberapa kali menyelenggarakan ajang balapan internasional yang kelasnya begitu bergengsi seperti MotoGP dan WRC.

Namun yang jadi pertanyaan hingga sekarang adalah mengapa Indonesia tidak bisa menggelar F1, ajang balap jet darat nomor satu di dunia sementara Malaysia, Singapura, Thailand, dan terakhir, Vietnam, bisa?

Selain masalah kesiapan infrastruktur terutama Sirkuit Sentul yang ternyata gagal padahal didesain untuk F1, faktor lainnya adalah F1 sebenarnya tidak begitu populer di Indonesia jika dibandingkan dengan MotoGP yang selalu menampilkan kejutan di akhir balapan.

Hal terakhir ini yang menjadi pertimbangan serius daripada hal pertama yang bisa diatasi melalui Sirkuit Mandalika yang oleh Presiden Jokowi juga diproyeksikan sebagai sirkuit F1.

Sejauh ini, Indonesia baru bisa berpartisipasi di F1 melalui kehadiran Rio Haryanto yang sempat membela tim Manor Racing pada musim 2016.

Jika keadaannya demikian, terlepas dari populer atau tidaknya F1, yang menjadi pertanyaan adalah kapan F1 dihelat di Indonesia?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran