Pages

Kamis, 06 Februari 2020

Inilah 5 Vendor Ponsel yang Punya Chipset Mandiri


Chipset merupakan Hal Penting

Canva
Selain wujud dan kamera, ternyata chipset juga merupakan hal yang penting kala kamu ingin membeli sebuah ponsel.

Mengapa? Karena dengan chipsetlah kamu bisa mengetahui performa ponselmu; cepat atau lambat terutama dalam mengunduh aplikasi.

Chipset pada sebuah ponsel itu ibarat sebuah otak layaknya CPU pada komputer. Dari chipset pula bisa diketahui seberapa bagus ponselmu dalam mengolah data-data yang ada di dalamnya.

Keberadaan suatu chipset pada ponsel juga berkaitan dengan RAM. Melalui RAM-lah, chipset bisa membuka dan mengakses aplikasi dengan mudah.

Intinya, chipset itu hal yang wajib ada pada sebuah ponsel, dan bisa diibaratkan dengan manusia dan otak.

Manusia baru bisa bekerja jika menggunakan otaknya. Begitu juga ponsel bisa bekerja jika chipset di dalamnya bergerak mengolah setiap data yang masuk dan keluar.

Chipset-chipset Jadi

Epiclopedia
Dewasa ini, banyak sekali ponsel yang menggunakan chipset-chipset unggulan. Mulai dari Snapdragon besutan Qualcomm, Helio buatan MediaTek, hingga Atom dari Intel, perusahaan yang notabene lebih banyak memproduksi chipset pada komputer.

Dari banyak chipset unggulan itu, tentu saja Snapdragon menjadi yang terdepan. Chipset buatan perusahaan yang bermarkas di California, AS, ini telah banyak dipakai oleh banyak ponsel terutama yang berbasis pada Android.

Sebut saja Samsung, LG, Xiaomi, Oppo, Vivo, Sony, dan lainnya. Alasan utama penggunaan chipset buatan Qualcomm lebih karena teknologi yang kekinian, performa yang lebih cepat dan daya yang efisien, serta mempunyai fitur-fitur yang berlimpah.

Namun, tidak selamanya vendor ponsel menggantungkan performanya pada chipset jadi. Tercatat ada beberapa vendor yang menciptakan chipset sendiri untuk produk-produknya.

Alasan utamanya adalah karena benefit yang akan dihasilkan. Selain itu, produsen bisa menghemat pengeluaran.

Vendor ponsel juga bisa mengeksploitasi kemampuan produk-produk mereka secara mendalam, dan fitur-fitur yang ada pun bisa jadi lebih baik.

Nah, apa saja sih vendor-vendor ponsel yang punya chipset sendiri? Berikut ini 5 vendor ponsel yang punya chipset mandiri. Yuk, mari simak!

Vendor-vendor Ponsel yang Punya Chipset Mandiri

Apple

9to5Mac
Sejak awal kemunculannya pada 2007 silam, vendor ponsel asal AS ini memang lekat dengan kesan ekslusif pada produknya yang ternama, iPhone.

Mulai dari desain, layar, kamera, sistem operasi, toko aplikasi, hingga chipset. Ya, Apple selama eksistensinya telah mempunyai chipset sendiri yang bernama serupa.

Chipset Apple pertama kali dibenamkan pada iPhone generasi pertama dengan nama A Series, dan digunakan untuk banyak seri Iphone, iPod, iPad, dan Apple TV.

Terakhir, Apple membenamkan chipset ini pada produk teranyar, seri iPhone 11, dengan nama A13 Bionic.

Chipset teranyar ini punya kemampuan pembelajaran mesin 6 kali cepat daripada chipset kompetitor.
Selain itu, A13 Bionic menjadi chipset yang terintegrasi secara penuh, yang dapat menyeimbangkan daya dan performa sehingga tentu saja akan memuaskan pengguna.

Apple juga memproduksi prosesor S Series untuk Apple Watch, T Series untuk Macbook, W dan H Series untuk AirPods, serta U Series untuk seri iPhone 11.

Samsung

Samsung
Samsung selama ini dikenal sebagai kompetitor sejati Apple yang lekat dengan chipset-chipset jadi seperti Atom dari Intel, dan tentu saja Snapdragon dari Qualcomm.

Namun, ternyata sejak 2010 vendor ponsel ternama asal Korea Selatan mempunyai chipset mandiri yang diberi nama Exynos.

Exynos yang dahulunya bernama Hummingbird S5PC110 itu sudah dibenamkan ke dalam Samsung Galaxy S, yang seterusnya diaplikasikan ke semua produk Samsung, bercampur dengan Snapdragon dan Helio.

Rupanya, Exynos juga diinginkan oleh Samsung sebagai chipset yang bisa dipakai oleh ponsel luar. Hasilnya adalah Exynos 980 pada Vivo X30 dan X30 Pro.

Hal ini tentu saja berbeda dari Apple yang memang pelit dan agak protektif terhadap produk-produk dan teknologi-teknologinya.

Exynos 980 adalah chipset yang bisa terkoneksi dengan jaringan 5G, berkemampuan AI, dan mempunyai konsumsi daya yang efisien sehingga mampu menghemat ruang.

Huawei

Huawei
Vendor ponsel asal Cina, Huawei, juga memproduksi chipset sendiri bernama Kirin buatan anak perusahaan, HiSilicon.

Ponsel pertama perusahaan tersebut yang memakai Kirin adalah Honor, produk yang kemudian menjadi anak perusahaan Huawei.

Ponsel Huawei itu memakai Kirin 620 pada 2014. Selanjutnya, semua produk Huawei memakai Kirin hingga yang terakhir, P40 dan P40 Pro, akan memakai Kirin 990.

Chipset anyar ini diklaim punya performa lebih baik daripada Snapdragon 865, dengan single-core 10% lebih baik.

Xiaomi

Gadgetren
Vendor asal Cina lainnya yang juga mempunyai chipset sendiri adalah Xiaomi. Nama prosesornya adalah Surge S1 yang dirilis pada 2017, dan dibenamkan dalam ponsel Mi 5C.

Kelebihan dari prosesor mandiri ini adalah performanya yang mampu mengalahkan Snapdragon 625 melalui sebuah uji coba benchmark GFXBench.

Hal itulah yang digembar-gemborkan pihak Xiaomi saat peluncuran Mi 5C. Fitur yang dipunyainya bisa mencegah kebocoran data, dan hadir dengan pembaruan data secara OTA.

Meski begitu, prosesor dengan arsitektur octa-core itu ternyata tidak begitu menggema di pasaran karena memang kualitasnya yang belum benar-benar teruji.

Pada akhirnya, Surge S1 hanya dipakai pada satu ponsel, dan Xiaomi pun kembali memakai prosesor jadi yang sudah ada, Snapdragon.

Kabarnya, Surge S2 sebagai penerus S1 tengah dalam pengerjaan, dan belum diketahui apakah dirilis atau tidak sama sekali.

Oppo

Selular
Langkah Apple, Samsung, Huawei, dan Xiaomi, juga diikuti oleh Oppo. Perusahaan yang bermarkas di Guandong, Cina, ini mempunyai chipset mandiri yang diberi nama M1.

Prosesor mandiri yang dikerjakan oleh Speadtrum dan MediaTek ini akan menjadi prosesor pelengkap pada Oppo Find X2 yang rencananya rilis pada kuartal pertama 2020.

Fungsi M1 adalah untuk mengurangi daya konsumsi secara efektif akibat penggunaan refresh rate 120Hz pada ponsel tersebut serta sebagai pendukung resolusi.

Bisa jadi, Oppo akan menjadikan M1 sebagai chipset utama pada ponsel-ponsel keluaran berikutnya.

Kesimpulan

Itulah tadi 5 vendor ponsel yang punya chipset mandiri. Langkah para pabrikan ini patut ditiru jika mengacu pada benefit, efisiensi, dan efektivitas sehingga bermanfaat untuk ke depannya.

Tentu saja kemandirian ini membuahkan beberapa risiko yang berujung pada kegagalan apabila jika tidak dipersiapkan melalui perencanaan dan riset yang bagus seperti Surge S1 dari Xiaomi.

Sehingga langkah terbaik adalah seperti yang dilakukan Oppo dengan memasukkan M1 sebagai prosesor tambahan untuk sementara.

Sedangkan Apple, Samsung, dan Huawei, bisa sukses untuk chipset mandirinya dikarenakan perencanaan yang mapan serta riset yang begitu kuat.

Nah, adakah dari 5 vendor itu yang merupakan favoritmu?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran