Pages

Tampilkan postingan dengan label Kebun Raya Bogor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kebun Raya Bogor. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Maret 2020

Profil 4 Kebun Raya LIPI yang Tutup Sementara Akibat Corona

Adobe Spark Post
Akibat corona merebak di Indonesia sejak awal Maret dengan jumlah pasien positif mencapai 227 orang hingga saat ini, beberapa tempat wisata pun ditutup. Tak terkecuali, kebun raya LIPI.

Ya, LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memutuskan menutup sementara 4 kebun raya yang dikelolanya.

Kebun raya itu adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dan demi keselamatan pengunjung.

Demikian diungkapkan oleh Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, dalam sebuah pernyataan kepada media, Selasa, 18 Maret 2020.

Meskipun begitu, penutupan yang berlangsung mulai 19 Maret hingga 31 Maret 2020 ini tidak lantas membuat aktivitas di kebun raya ditiadakan.

Para pekerja tetap akan melakukan pengawasan dan perawatan terhadap tanaman-tanaman yang menjadi koleksi di dalam kebun raya.

Nah, tentu saja kamu penasaran seperti apa sih kebun-kebun raya milik LIPI yang ditutup ini?

Yuk, tanpa berlama-lama simak satu per satu!


Kebun Raya Milik LIPI yang Ditutup Sementara


Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor-LIPI
Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu familiar dengan nama Kebun Raya Bogor.

Soalnya, kebun raya tertua di Indonesia termasuk salah satu objek wisata populer di Bogor dan Indonesia.

Didirikan pada 1817 setelah dirintis oleh ahli tumbuhan asal Jerman, Gaspar Georg Karl Reinwardt, Kebun Raya Bogor atau KBR memiliki luas 87 hektare dan koleksi tanaman sebanyak 15.000 buah.

Salah satu koleksi yang paling populer di KRB adalah bunga bangkai yang mempunyai nama ilmiah Amorphopalus titanum.

Bunga bangkai akan mekar setiap satu tahun sekali, dan akan mengeluarkan bau menyengat ketika mekar.

Selain tanaman, juga terdapat makam Belanda, Tugu Lady Raffles, Istana Bogor, Herbarium, dan Museum Zoologi di KRB yang terletak di tengah-tengah kota Bogor ini.

Selain dijadikan sebagai tempat untuk berekreasi bersama keluarga, tak jarang juga banyak warga sekitar yang memanfaatkan KRB sebagai tempat untuk berolahraga di pagi hari.

Perlu diketahui, objek wisata di Bogor ini termasuk yang tersohor sejak zaman Belanda, dan masuk dalam buku panduan wisata seperti Java the Wonderland.

Harga tiket masuk KRB saat ini adalah Rp 16.000 per orang, dan sudah termasuk dengan tiket masuk ke Museum Zoologi.

Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas-LIPI
Selain KRB, masyarakat Indonesia juga sudah familiar dengan Kebun Raya Cibodas atau KRC yang terletak di kaki Gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat.

Karena letaknya yang demikian, tak mengherankan jika KRC mempunyai iklim pegunungan yang lebih sejuk daripada KRB.

Dibangun pada 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann, kurator KRB, sebagai aklimatisasi untuk tumbuhan kina yang dibawa dari Amerika Selatan, dan akan diproduksi massal untuk melawan malaria, KRC mempunyai luas 84 hektare, dengan koleksi 10.000 tanaman.

Tak hanya  tanaman, KRC juga mempunyai air terjun yang semakin menambah alaminya suasana di dalam kebun raya ini.

Tak lupa juga terdapat Danau Mandalawangi berlatar belakang Gunung Gede Pangrango, Taman Sakura yang menampilkan pohon-pohon sakura dari Jepang, Rumah Kantung Semar, dan Taman Lumut Cibodas.

Harga tiket masuk ke KRC ini adalah Rp 16.500 per orang. Jika membawa kendaraan Rp 5.000, dan dikenai biaya parkir Rp 16.000.

Kebun Raya Purwodadi

LIPI
Kebun raya LIPI lainnya di samping KRB dan KRC adalah Kebun Raya Purwodadi atau KRP yang terletak di Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur.

KRP yang dibangun pada 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking ini merupakan cabang ketiga perluasan dari Kebun Raya Bogor.

KRP yang berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut ini dimaksudkan sebagai kebun raya khusus tanaman kering yang berada di dataran rendah seperti janglot, bambu, palem, dan paku.

Tentu saja yang menarik perhatian dari KRP yang mempunyai luas 85 hektare, dengan koleksi tanaman sebanyak 10.000 ini adalah pohon janglot.

Soalnya, pohon yang berjejer rapi dengan tinggi kurus menjulang ini sering dijadikan sebagai objek fotografi terutama untuk pre-wedding bahkan pada musim kemarau sekalipun yang bisa menampilkan kesan dramatis.

Untuk menikmati KRP selain dengan berjalan kaki juga bisa dengan bersepeda atau dengan kendaraan pribadi.

Tak lupa di sekitar KRP terdapat objek wisata lain, yaitu Coban Baung, air terjun yang di sekitarnya terdapat hawa segar dan sejuk.

Untuk bisa masuk ke KRP, HTM nya adalah Rp 9.500 untuk turis dalam negeri, dan Rp 15.500 untuk turis asing.

Kebun Raya Eka Karya Bali

LIPI
Pulau Bali sebagai salah tujuan destinasi wisata Indonesia hingga saat ini ternyata tak hanya lekat dengan Pantai Sanur-Kuta serta kehidupan yang tenang di Ubud, tetapi juga Kebun Raya Eka Karya Bali.

Kebun raya pertama di luar Pulau Jawa ini berdiri sejak 1959, dan didirikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Sedyowirjo dan I Made Taman.

Karena digagas dan didirikan oleh orang Indonesia, Kebun Raya Bali yang juga populer dengan nama Kebun Raya Bedugul --sesuai dengan lokasinya-- menjadi kebun raya pertama yang didirikan oleh orang Indonesia sendiri.

Nama Eka Karya pada kebun raya merujuk pada hal tersebut.

Awalnya, Kebun Raya Bali mempunyai luas 50 ha, dengan koleksi pertama didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Cibodas.

Namun kini luasnya telah mencapai 157, 5 hektare, dan menjadikannya sebagai kebun raya terbesar dan terluas di Indonesia.

Adapun jumlah koleksinya adalah sekitar 2.500 tanaman, baik lokal maupun internasional. Sebagian besar dari Indonesia Timur.

Yang menarik dari koleksi ini adalah tanaman-tanaman untuk upacara agama Hindu yang berada di Taman Panca Yadnya.

Tak lupa juga, Kebun Raya Bali juga menjadi rumah bagi begonia. Bahkan, begonia di kebun raya ini yang terlengkap di seluruh dunia.

Untuk bisa memasuki kebun raya yang terletak 60 km dari Denpasar ini, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 9.000 bagi turis domestik dan Rp 17.000 bagi turis mancanegara.

Nah, itulah 4 kebun raya LIPI yang untuk sementara ditutup akibat merebaknya virus corona.

Semoga saja corona di Indonesia segera hilang sehingga kebun raya bisa dibuka kembali dan aman untuk pengunjung.

Selasa, 17 Maret 2020

Tempat-tempat Wisata Ikonik di Kota/Kabupaten Jabodetabek

URDI
Jabodetabek yang merupakan megapolitan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara tentu saja mempunyai tempat-tempat wisata yang ikonik.

Tempat-tempat wisata itu tersebar di 6 kota dan 4 kabupaten di megapolitan tersebut. Tentu saja karena ikonik, sudah pasti akrab di telinga.

Apa saja sih tempat-tempat wisata tersebut? Tanpa berlama-lama yuk kita simak di bawah ini.

Kawasan Monas (Jakarta Pusat)

Berita Jakarta
Siapa sih yang tidak mengenal kawasan ini? Sudah pasti semua orang Indonesia familiar dengan kawasan yang terdiri dari taman publik dan tugu setinggi 137 meter bermahkotakan lidah api.

Apalagi tugu Monas atau Monumen Nasional juga dijadikan sebagai lambang Provinsi DKI Jakarta.

Tugu yang melambangkan lingga-yoni dan alu-lesung ini merupakan keinginan Presiden Soekarno yang menginginkan Jakarta punya obelisk modern seperti Menara Eiffel di Paris, Prancis.

Dibangun pada 1961, dan dibuka pada 1975, tugu Monas merupakan tempat yang paling populer di Jakarta Pusat.

Tugu Monas menawarkan diorama museum di bawahnya, dan panorama di puncaknya.

Tentu saja untuk masuk ke dalam dikenakan tiket yang bervariasi dari Rp 5.000 untuk museum hingga Rp 15.000 untuk naik ke puncak.

Selain tugu, juga terdapat Taman Monas yang sering dijadikan sebagai taman publik, dan ramai pada akhir pekan oleh masyarakat sekitar atau luar Jakarta yang bertamasya dan berolahraga.

Di sekitaran kawasan Monas pun terdapat beberapa objek yang tidak kalah penting seperti Istana Negara, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Museum Nasional, Museum Taman Prasasti, Stasiun Gambir, dan beberapa kantor pemerintahan.

Kawasan Kota Tua (Jakarta Barat)

Piekniek
Nama lainnya adalah kota lama, atau orang sering menyingkatnya kota saja.

Ini adalah sebuah kawasan yang mayoritas secara geografis terletak di Jakarta Barat, dan sisanya di Jakarta Utara.

Disebut kota lama atau kota tua sebab di kawasan inilah dahulu pusat pemerintahan di Jakarta berawal terutama di masa-masa awal kedatangan Belanda di abad ke-17 ke Pulau Jawa.

Tak mengherankan, jika di kawasan ini banyak sekali bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda yang dibuat berdasarkan bentuk di Belanda.

Beberapa pun merupakan bangunan historis, dan dijadikan sebagai museum oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu Museum Sejarah Jakarta yang merupakan bangunan ikonik kawasan ini, Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia.

Selain bangunan-bangunan historis dan museum, kawasan kota tua juga mempunyai Kali Besar peninggalan Belanda yang mengarah ke Pelabuhan Sunda Kelapa, dan kini telah direvitaliasi sehingga menjadi salah satu objek wisata baru yang menawan.


Taman Impian Jaya Ancol (Jakarta Utara)

LimaKaki
Tak Jauh dari kawasan kota, tepat berada di timur terdapat tempat wisata yang ikonik di Jakarta Utara, dan tempat itu adalah Taman Impian Jaya Ancol, atau lebih simpel sering disebut Ancol karena letaknya yang memang berada di Ancol.

Ini adalah taman impian pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, serta begitu populer di negara kita ini.

Di dalamnya terdapat banyak wahana permainan yang terinspirasi dari Disneyland Amerika Serikat.

Ya, terinspirasi karena pada dekade 60-an Bung Karno bersama anaknya, Guntur, pelesir ke Negeri Paman Sam, dan di sana sempat mencoba wahana di Disneyland, dan terpesona.

Dari situlah Bung Karno berpikir bahwa Indonesia juga harus punya taman impian seperti itu namun tetap berkarakter Indonesia.

Ancol yang mulai dibangun pada dekade 60-an, dan dibuka untuk umum pada 1968, taman impian seluas 552 ha ini mempunyai beberapa tempat yang bisa dikunjungi seperti Dunia Fantasi (Dufan), Sea World, Gelanggang Samudera, Atlantis, serta pantai.

Tak hanya itu, Ancol juga menawarkan tempat-tempat penginapan dalam kawasan seperti Putri Duyung Cottages, Discovery, dan Aston Marina.

Tentu saja beberapa tempat itu punya harga tiket masuk masing-masing. HTM ini terpisah dari HTM gerbang Ancol yang berada di kisaran Rp 15.000-Rp 25.000 per orang.

Taman Margasatwa Ragunan (Jakarta Selatan)

Dolan Yok!
Dari Jakarta Utara kita beralih ke Jakarta Selatan. Di salah satu kota di DKI Jakarta yang beribu kota di Kebayoran Baru ini terdapat objek wisata yang tidak kalah populer, Taman Margasatwa Ragunan atau Kebun Binatang Ragunan.

Lebih populer disebut dengan Ragunan, tempat wisata ini merupakan tempat berkumpulnya para binatang, baik yang jinak maupun yang buas.

Karena itu, di sini kamu bisa melihat binatang-binatang mulai dari kancil, kijang, unta, singa, gajah, hingga buaya. Bahkan di Ragunan pula kamu bisa melihat Pusat Primata Schmutzer.

Untuk masuk ke kebun binatang yang dibuka sejak 1966 sejak dipindahkan dari Cikini ini, cukup merogoh kocek seharga Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 4.000 untuk dewasa.

Namun itu belum termasuk HTM ke Schmutzer dari Rp 6.000 di hari biasa hingga Rp 7.500 di akhir pekan.

Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta Timur)

Tempat Wisata Seru
Ingin melihat miniatur Indonesia? Taman Mini Indonesia Indah tempat yang cukup pas.

Objek wisata yang bila disingkat menjadi TMII atau simpelnya Taman Mini ini adalah yang ikonik di Jakarta Timur.

Sebagai sebuah miniatur Indonesia, Taman Mini menawarkan kepada pengunjung anjungan-anjungan dari 34 provinsi.

Selain itu, taman wisata budaya seluas 150 ha ini juga mempunyai banyak museum seperti Museum IPTEK, Museum Keprajuritan Indonesia, Museum Olahraga. Tak lupa Teater IMAX Keong Mas, dan beberapa wahana seperti kereta angin Titihan Samirana dan Snowbay Waterpark.

Tentu saja, semua tempat itu mempunyai HTM, dan terpisah dari HTM gerbang yang berada di kisaran Rp 15.000.

Jembatan Cinta (Kepulauan Seribu)

Indopos
Kalau tadi di Jakarta daratan, kali ini kita beralih ke Kepulauan Seribu, wilayah Jakarta berbentuk kabupaten yang terletak di Laut Jawa.

Di kabupaten ini terdapat tempat wisata ikonik, yaitu Jembatan Cinta yang terletak di Pulau Tidung, salah satu pulau paling populer di Kepulauan Seribu untuk kunjungan wisata.

Jembatan ini menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, dan menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk fotografi, menikmati matahari terbit dan terbenam, serta meloncat dari jembatan.

Dinamakan Jembatan Cinta karena terkait dengan mitos bagi siapa pun yang meloncat dari jembatan akan menemukan cinta sejati secepatnya.

Karena populer, tidak mengherankan jika Jembatan Cinta juga dimasukkan ke dalam lambang Kepulauan Seribu.

Kebun Raya Bogor (Kota Bogor)

Data Wisata
Jika berbicara mengenai tempat wisata di Kota Bogor, tentu saja Kebun Raya Bogor jawaban paling atas mengingat kebun botani pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu lekat dengan Kota Hujan.

Bahkan, dari kebun botani yang berdiri sejak abad ke-19 itu, Bogor sebagai kota yang mulai didiami oleh orang-orang Belanda tercipta.

Di kebun botani berusia 200 tahun lebih ini banyak sekali koleksi tanaman dari seluruh Indonesia dan dunia. Yang paling terkenal adalah bunga bangkai yang mekar setahun sekali.

Selain koleksi tanaman, di Kebun Raya Bogor juga terdapat objek lainnya seperti Istana Kepresidenan, kuburan Belanda, dan makam Prabu Siliwangi.

Di sini para pengunjung selain bisa berjalan-jalan juga bisa berolahraga. Semua hanya dengan membayar Rp 16.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 26.000 untuk mancanegara.

Tiket masuk ini sudah termasuk ke Museum Zoologi yang merupakan museum berisikan binatang-binatang yang telah diawetkan.

Di sekitar Kebun Raya juga terdapat tempat wisata lainnya, yaitu Museum Tanah, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, dan Museum Kepresidenan Indonesia.

Kawasan Puncak (Kabupaten Bogor)

Hipwee
Apabila Kota Bogor memiliki Kebun Raya sebagai tempat wisata yang ikonik, begitu juga dengan Kabupaten Bogor.

Kabupaten yang beribu kota di Cibinong ini memiliki kawasan Puncak sebagai tempat wisata ikonik.

Kawasan ini merupakan kawasan favorit orang-orang Jakarta di akhir pekan untuk naarboven, dan tersohor sejak zaman Belanda.

Kawasan yang juga mencakup sebagian wilayah Kabupaten Cianjur ini terkenal karena pemandangan alamnya berupa perkebunan teh yang memesona.

Selain itu, letaknya yang berada di lereng Gunung Gede-Pangrango membuat wilayah ini berhawa sejuk. Tak mengherankan, jika banyak yang menghabiskan waktu di kawasan ini.

Di dalam kawasan Puncak sendiri terdapat berbagai macam objek wisata seperti Telaga Warna, Taman Safari, dan Taman Wisata Matahari.

Kubah Emas Dian Al Mahri (Depok)

Grid.id
Di masa lalu Depok hanya dikenal sebagai tempat bermukimnya orang-orang Belanda Depok, yaitu orang-orang bekas budak yang dimerdekakan kemudian dibaptis, dan dalam kesehariannya berbicara bahasa Belanda.

Selain itu, Depok juga lekat dengan kampus Universitas Indonesia yang menempati Kota Belimbing sejak 1987.

Namun sejak 2006, Depok mulai lekat dengan tempat wisata bernama Masjid Jami Dian Al-Mahri atau lebih terkenal dengan nama Kubah Emas.

Hal ini dikarenakan kubah masjid yang seluruhnya berjumlah 5 buah itu dilapisi oleh emas 22 karat. Begitu juga dengan 6 menaranya.

Hal tersebut yang membuat masjid berarsitektur khas Timur Tengah  yang didirikan oleh H. Dian Djuriah Al Rasyid asal Banten itu memiliki daya tarik sehingga sering dikunjungi banyak orang untuk berwisata selain beribadah.

Kawasan Benteng (Kota Tangerang)

Rumah123
Selama ini orang mengenal Kota Tangerang sebagai salah satu kota di Jabodetabek yang identik dengan industri. Bahkan, industri di kota ini adalah penopang terbesar untuk Provinsi Banten.

Tetapi sebenarnya Tangerang juga punya tempat wisata ikonik yang identik dengan masa lalu kota tersebut terutama di abad ke-17.

Dan, tempat itu adalah kawasan Benteng yang di dalamnya terdapat rumah-rumah kuno berarsitektur Cina.

Penyebutan benteng ini berkaitan dengan keadaan Tangerang yang dahulunya memang merupakan kota benteng yang dibangun Belanda di sisi Sungai Cisadane sebagai pertahanan pertama Belanda di Pulau Jawa dalam menghadapi Kesultanan Banten.

Orang-orang Cina yang menempati wilayah benteng itu pun populer dengan sebutan Cina Benteng yang sampai sekarang masih mempertahankan adat dan tradisi terutama di saat Imlek.

Sisa-sisa benteng yang menjadi fondasi awal Tangerang zaman Belanda masih terlihat terutama di Jalan Pal Besar 17.

Benteng yang menjadi identitas Tangerang ini juga dijadikan sebagai simbol dalam lambang Persita, klub asal kota tersebut.

Di kawasan Benteng, selain rumah-rumah kuno berarsitektur Cina, juga Belanda, terdapat juga bangunan bersejarah seperti Klenteng Boen Tek Hio, klenteng tertua di Indonesia sejak 1684.

Untuk mengetahui sejarah mengenai kawasan benteng dan penduduknya, kamu bisa mengunjungi Museum Benteng Heritage yang dibuka sejak 2011.

Tebing Koja Kandang Godzilla (Kabupaten Tangerang)

Hipwee
Kabupaten Tangerang juga punya status yang sama jika dibicarakan banyak orang; kabupaten yang punya banyak pabrik.

Hal itu memang tidak salah di kabupaten yang beribu kota di Tigaraksa ini memang terdapat banyak pabrik perusahaan nasional dan multinasional.

Seperti halnya Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang juga penopang terbesar ekonomi Provinsi Banten.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir Kabupaten Tangerang rupanya punya objek wisata alam yang terlihat begitu bagus dan asri.

Tempat itu adalah Tebing Koja Kandang Godzilla yang terletak di Desa Cisuka, Solear. Nama asli tempat ini adalah Taman Tebing Koja.

Diberi nama Godzilla karena keadaan tempatnya yang mirip seperti habitat Godzilla atau dinosaurus atau bentuk tebingnya yang menyerupai kepala makhluk raksasa tersebut.

Tempat wisata ini dulunya adalah areal pertambangan yang kemudian ditinggalkan kemudian tergenang oleh air hujan hingga membentuk keadaan seperti sekarang.

Cukup dengan Rp 2.000 saja untuk masuk serta menikmati panorama di tempat wisata yang bisa ditempuh melalui jalan darat dari Jakarta ini.

Situ Gintung (Kota Tangerang Selatan)

Sejarah Lengkap
Beralih ke selatan, tepatnya ke Kota Tangerang Selatan yang berdiri sejak 2008 terdapat objek wisata yang sudah begitu akrab di telinga.

Ya, objek wisata itu adalah Situ Gintung, sebuah danau buatan untuk irigasi yang terletak di Ciputat, dan menjadi tempat wisata semenjak dekade 70-an.

Dibangun pada era 1930-an awal oleh Belanda, Situ Gintung adalah danau buatan yang masuk dalam Taman Wisata Situ Gintung.

Luasnya adalah 31 hektare, dan mempunyai pulau kecil di tengah-tengahnya.

Di Situ Gintung ini kamu bisa melakukan banyak aktivitas seperti bermain outbond, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan.

Hanya dengan merogoh kocek Rp 10.000 saja kamu bisa memasuki taman wisata ini.

Namun untuk berenang di water park-nya, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp 45.000 di hari biasa dan Rp 65.000 di akhir pekan.

Curug Parigi (Kota Bekasi)

Liputan6.com
Sebagai salah satu kota di rimba megapolitan Jabodetabek, Bekasi identik dengan industri dan tempat pembuangan akhir sampah Jakarta di Bantargebang.

Namun ternyata di dekat TPA Bantargebang itu terdapat tempat wisata alam yang masih asri bernama Curug Parigi.

Ya, curug yang dalam bahasa Sunda berarti air terjun adalah air terjun setinggi dua meter yang terbentuk dari patahan Kali Cileungsi di atasnya.

Tempat wisata ini menjadi tempat wisata alternatif yang sedang hits di Bekasi.

Untuk masuk pengunjung terutama yang membawa kendaraan akan dikenai biaya mulai dari Rp 2.000 untuk yang membawa sepeda, Rp 5.000 untuk yang membawa motor, dan Rp 10.000 untuk yang membawa mobil.

Sayangnya, akses jalan ke tempat wisata ini belum begitu bagus dan memadai.

Waterboom Lippo Cikarang (Kabupaten Bekasi)

Water Boom Lippo Cikarang

Tempat wisata ikonik Jabodetabek yang terakhir adalah Waterboom Lippo Cikarang, sebuah wahana air bernuansa Bali yang terletak tidak jauh dari Gerbang Tol Cikarang.

Dibangun sejak 1998, dan menempati area seluas 3.4 ha ini menawarkan wahana air yang berpadu dengan kesejukan dan ketenangan khas Bali, dan terdapat 3 zona kolam renang di dalamnya, yaitu kolam renang untuk anak-anak, dewasa, dan kolam renang seperti sungai.

Selain wahana air, Waterboom Lippo Cikarang juga menyediakan fasilitas outbond, pujasera, serta cottage bernama D'cabin.

Untuk masuk ke tempat wisata yang susunan batu di kolamnya menggunakan batu alam ini, HTM nya adalah Rp 60.000 di hari biasa dan Rp 95.000 di akhir pekan.
 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran