Pages

Selasa, 17 Juli 2012

Di Belakang TMP Kalibata

Asap rokok menari-nari
lalu membentuk siluet yang memekat muka
keriangan tercipta lewat lisan-lisan yang menggema
seperti sebuah kehidupan terang-benderang
meski hanya dalam sebuah tautan kecil
 
Aku hanya bersandar di tembok
menyaksikan semacam pertunjukkan kehidupan ini
tiada beban dalam gurat raut wajah-wajah itu
meski esok berpikir lagi apa bisa seperti ini
menjaring sesuatu demi mengisi perut
tetapi kontras dengan di belakang mereka
ketika jasad para pahlawan terbaring tenang
lalu hanya ditemani kegelapan, kesunyian, dan kebisuan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran