Pages

Sabtu, 22 September 2018

Rapid Transit di Semenanjung Korea

Canva


Dalam satu dekade belakangan ini, hal-hal yang berbau Korea begitu populer. Dimulai dari drama Korea (drakor) atau K-Drama hingga K-Pop yang menampilkan boyband dan girlband asal Negeri Ginseng. Tak hanya itu, alat-alat elektronik dan produk-produk otomotif Korea juga populer. Sebut saja Samsung, Kyocera, Kia, dan Hyundai. Dan juga banyak orang Korea yang juga fasih soal Indonesia, dan biasanya berprofesi sebagai youtuber. Hal tersebut semakin menambah cita rasa Korea seperti Hari Jisun, Korea Reomnit, dan Sunnydae.

Namun, jika berbicara mengenai Korea ini tentu akan lebih merujuk pada Korea Selatan yang menang salah satu macan Asia sedangkan Korea yang satu lagi, Korea Utara, kebalikannya karena sifatnya yang tertutup. Perbedaan kedua Korea ini dikarenakan ideologi yang dianut masing-masing. Korea Selatan menganut paham liberal sedangkan Korea Utara menganut komunisme. Dua paham yang membelah Korea semenjak berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Meski berbeda paham dan kehidupan, duo Korea di satu sisi mempunyai persamaan dalam transportasi massal angkut cepat terutama yang berbasis kereta api. Kenyataannya kedua Korea memahami betul arti penting transportasi massal angkut berbasis kereta api sebagai lambang kemajuan. Untuk kita di Indonesia mungkin memaklumi negara Macan Asia seperti Korea Selatan punya banyak sistem transportasi demikian untuk menunjang perekonomian dan mobilitas para warga negaranya. Tetapi rupanya yang tidak disangka adalah Korea Utara juga punya. Ini tentu akan menjadi semacam sindiran untuk Indonesia kok malah tidak punya padahal perekonomian lebih baik dari negara komunis itu? Dan akhirnya 
 Jakarta sudah punya rapid transit berupa MRT dan LRT.

Nah, mengenai transportasi massal angkut cepat atau rapid transit di Semenanjung Korea, boleh dibilang Korea Selatan yang lebih banyak daripada Korea Utara. Tercatat Korea Selatan mempunyai enam rapid transit yang tersebar di kota-kota besar Negeri Ginseng, yaitu Seoul, Incheon, Busan, Daegu, Gwangju, dan Daejeon. Sedangkan Korea Utara hanya punya satu, dan itu berada di Pyongyang, ibu kota negara tersebut.

Tentu saja gambaran itu bak langit dan bumi. Meskipun begitu, kedua Korea sudah mempraktikkan kemajuan yang signifikan bagi warganya. Berikut profil singkat transportasi massal angkut cepat di kedua Korea.

Korea Selatan

Seoul Subway
Sebagai ibu kota dan kota terbesar di Korea Selatan, Seoul tentu saja harus mempunyai banyak fasilitas untuk menunjang kehidupan warganya. Salah satunya adalah transportasi massal berbasis kereta api. Karena itu, Seoul Subway dihadirkan untuk hal tersebut. Mulai beroperasi sejak 1974, Seoul Subway adalah transportasi massal cepat tertua di Negeri Ginseng. Ia dibangun dengan bantuan dana dari Jepang, tetangga Korsel yang memang sudah maju perekeretapiannya.

Seoul Subway sebenarnya tak hanya rapid transit, tetapi juga kereta komuter (commuter rail). Karena itu, jarak yang dilayani bisa mencapai 340.4 kilometer. Hal yang demikian membuat Seoul Subway mendapat predikat sebagai salah satu transportasi urban terbesar dan efisien di dunia. Jarak yang begitu jauh disebabkan Seoul Subway tak sebatas melayani Seoul, tetapi juga para tetangga kota tersebut seperti Incheon dan kota satelit di Provinsi Gyeonggi yang tergabung dalam megapolitan Seoul (semacam Jabodetabek). Untuk pelayanannya, Seoul Subway memanjakan para penumpangnya dengan fasilitas internet gratis di tiap stasiun. Untuk operator, Seoul Subway dikelola oleh Seoul Metro, Korail, dan Incheon Transit Corporation.

Incheon Subway
Letaknya yang berdekatan dengan Seoul, dan juga posisinya sebagai kota terbesar ketiga di Korsel setelah Seoul dan Busan membuat Incheon juga harus mempunyai transportasi massal cepat berbasis kereta api. Apalagi di kota yang secara harfiah berarti sungai yang ramah ini juga terdapat pelabuhan internasional dan bandara udara. Boleh dibilang Incheon adalah gerbangnya Korsel.

Transportasi massal cepat di Incheon adalah Incheon Subway. Transportasi Berbasis kereta api ini beroperasi sejak 1999, dan merupakan yang keempat setelah Seoul, Busan, dan Daegu. Jarak yang ditempuh adalah 58.5 kilometer, dengan jumlah stasiun sebanyak 56, dan dua jurusan. Incheon Subway dikelola oleh Incheon Transit Corporation.

Daegu Metro
Posisi ketiga untuk kota yang mempunyai rapid transit adalah di Daegu. Kota terbesar keempat di Korsel mempunyai rapid transit bernama Daegu Metro. Beroperasi sejak November 1997, Daegu Metro yang dikelola oleh Daegu Metropolitan Transit Corporation mempunyai dua jenis pelayanan, yaitu rapid transit dan monorel. Untuk rapid transit stasiun yang dimiliki adalah 59 sedangkan monorel 30.
Untuk jarak, Daegu Metro mempunyai jarak sepanjang 59.8 kilometer, dan bertambah sebanyak 83.7 km jika digabung dengan monorel. Daegu Metro sejauh ini mempunyai tiga jurusan, dan salah satu jurusan pernah dilanda kebakaran hebat pada 18 Februari 2003. Kebakaran tersebut mengakibatkan 192 orang tewas, dan 151 orang terluka.

Busan Metro
Busan Doshicheoldo. Itulah nama asli moda transportasi ini dalam bahasa Korea. Inilah transportasi massal cepat yang berada di kota terbesar kedua setelah Seoul ini. Busan Metro juga merupakan transportasi massal cepat berbasis kereta api kedua setelah ibu kota Korsel tersebut. Beroperasi sejak 1985, Busan Metro mempunyai empat jurusan, 114 stasiun untuk jarak sejauh 116.5 kilometer. Salah satu jurusan mempunyai jalur ke Bandara Internasional Gimhae. Busan Metro sendiri terdiri dari rapid transit dan kereta komuter. Moda transportasi ini dioperatori oleh Busan Transportation Corporation, B&G Metro, dan Korail.

Gwangju Metro
Melintasi dua sungai. Kira-kira itulah gambaran dari moda transportasi massal cepat ini, Gwangju Metro. Sebagai transportasi andalan di kota terbesar keenam di Korsel itu, Gwangju Metro dalam layanan operasionalnya memang melintasi dua sungai, yaitu Sungai Yeongsan dan Sungai Hwangryong.
Gwangju Metro merupakan transportasi yang bergerak di bawah tanah. Meskipun begitu, beberapa stasiun seperti Sotae dan Dosang merupakan stasiun layang. Transportasi ini beroperasi sejak April 2004, dengan 20 stasiun di satu jurusan. Jarak yang ditempuh oleh rapid transit yang dioperatori oleh Gwangju Metropolitan Rapid Transit Corporation ini adalah 20.1 kilometer.

Daejeon Metro
Rapid transit terbaru dan terakhir di Korsel adalah Daejeon Metro yang terletak di Daejeon, kota terbesar kelima di negara tersebut. Kota ini bahkan bisa dijangkau dalam waktu 50 menit dari Seoul menggunakan KTX, kereta super cepat di Korsel.

Daejeon Metro yang beroperasi sejak 2006 ini dalam pelayanannya mempunyai 22 stasiun dalam satu jurusan, dengan jarak 22.74 kilometer. Daejeon Metro dioperatori oleh Daejeon Express Metropolitan Transit Corporation.

Korea Utara

Pyongyang Metro
Jika sedari tadi membahas mengenai profil singkat rapid transit di Korsel, kali ini kita akan membahas moda transportasi itu di Korea satunya, Korea Utara atau Korut. Tidak seperti sang tetangga yang lebih gemerlap, dengan semua rapid transit tersebar di seluruh kota tidak demikian halnya dengan di Korut.

Di negara ini rapid transit cuma ada di Pyongyang, ibu kota negara tersebut. Namanya adalah Pyongyang Metro atau dalam bahasa Koreanya disebut dengan Pyongyang Jichaeoldo. Keadaan ini dikarenakan sistem ekonomi dan pemerintahan Korut yang sentralistik. Pyongyang Metro sendiri beroperasi sejak 1973, di zaman ketika Korut masih diperintah oleh Kim Il-sung. Pyongyang Metro sendiri merupakan salah satu rapid transit yang mempunyai stasiun bawah tanah paling dalam di dunia selain Saint Petersburg Metro di Rusia dan Kiev Metro di Ukraina. Letak kedalaman ini pun bisa dijadikan sebagai bunker ketika perang.
Pyongyang Metro sendiri mempunyai dua jurusan dan 16 stasiun. Jarak yang ditempuh adalah 22.5 kilometer. Operator moda transportasi ini adalah Komisi Komunikasi dan Transportasi Korea Utara. Hampir semua layanan Pyongyang Metro berada di bawah tanah. Untuk armada kebanyakan mengimpor dari Cina.
Belakangan memakai bekas Jerman Timur. Ini tentu tidak seperti rapid transit di Korsel yang disuplai oleh produk lokal, Hyundai Rotem. Yang unik adalah rapid transit ini punya museum untuk menjelaskan mengenai sejarah konstruksi layanan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran