Pages

Senin, 05 Maret 2018

Stasiun-stasiun KRL Jabodetabek di Kabupaten Bogor



Jabodetabek sebagai salah satu wilayah megapolitan terbesar di Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia, tentu juga mempunyai wilayah yang tidak melulu berbentuk kota, tetapi berbentuk kabupaten. Tercatat tiga kabupaten termasuk wilayah megapolitan ini, dan semuanya berbatasan langsung atau dekat dari Jakarta, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang. 
Kabupaten-Bogor
https://infonusa.wordpress.com/2015/01/21/kabupaten-bogor/

Salah satu dari tiga kabupaten itu, Kabupaten Bogor, merupakan yang terpadat bahkan untuk Indonesia sekalipun. Di kabupaten yang beribu kota di Cibinong ini hampir semua kaum penglaju yang bekerja di Jakarta bertempat tinggal. Seperti di Cibinong, Bojong, dan Parung Panjang. Tentu saja keberadaan kaum penglaju ini dikarenakan banyaknya perumahan yang dibangun dekat dari stasiun-stasiun kereta rel listrik atau KRL.
Jamak diketahui bahwa KRL merupakan salah satu moda transportasi darat paling cepat dan unggul karena efektif dan efisien terutama untuk menghindari kemacetan. Apalagi untuk wilayah megapolitan seperti Jabodetabek yang terbentang ke arah tiga penjuru dari Jakarta, yaitu Banten di Barat, Jawa Barat di timur dan selatan.
Nah, dalam tulisan kali ini saya akan membahas stasiun-stasiun KRL di Kabupaten Bogor. Apa sajakah stasiun-stasiun itu? Mari simak!
Stasiun Bojong Gede
Hasil gambar untuk stasiun bojong gede
https://aadsweb.wordpress.com/2016/05/14/stasiun-bojong-gede/

Terletak di Bojong Gede, Stasiun Bojong Gede merupakan salah satu stasiun yang melayani jalur Jakarta-Bogor, baik ke arah Stasiun Jakartakota, Jatinegara, Duri, dan Angke. Stasiun ini termasuk stasiun yang tingkat kepadatan penumpangnya paling tinggi mengingat banyaknya para penumpang yang tinggal di perumahan sekitar stasiun ini. Oleh karena itu, PT KCI selaku operator KRL Jabodetabek membangun underpass di stasiun dengan tujuan memudahkan akses penumpang. Ini merupakan bagian dari revitalisasi stasiun sejak 2012-2013. Bojonggede adalah salah satu stasiun tertua di jalur Jakarta-Bogor, dengan nama Bodjong Gedeh pada dekade 1800-an. Namun tentu saja sewaktu awal dioperasikan stasiun ini bukan khusus penumpang, melainkan untuk hasil kebun di Bogor dan sekitarnya.


Stasiun Cilebut
SEKARANG STASIUN CILEBUT PUNYA UNDERPASS TEROWONGAN UNTUK PENUMPANG YANG KEREN 01
http://lovelybogor.com/sekarang-stasiun-cilebut-memiliki-underpassterowongan-penumpang-yang-keren/sekarang-stasiun-cilebut-punya-underpass-terowongan-untuk-penumpang-yang-keren-a1/
Ini adalah stasiun setelah Bojong Gede, dan merupakan stasiun terakhir di Kabupaten Bogor untuk jalur Jakarta-Bogor. Terletak di Sukaraja, Cilebut Timur, Stasiun Cilebut juga termasuk stasiun dengan kepadatan penumpang tertinggi karena banyaknya penumpang yang tinggal di sekitar atau dekat dari stasiun. Karena itu, underpass pun dibangun. Pembangunan ini merupakan pembangunan kesekian untuk mempercantik stasiun sejak 2012-2013. Seperti Bojonggede, Cilebut merupakan salah satu stasiun tertua yang dibangun pada dekade 1800-an. Di sekitar stasiun ini terdapat Situs Batu Lonceng, yaitu sebuah tugu lonceng yang kemungkinan besar dipakai untuk perkebunan dan peternakan mengingat di masa Hindia-Belanda, Cilebut merupakan wilayah penghasil ternak dan kebun di Bogor dan sekitarnya.

Stasiun Nambo
https://situsbudaya.id/wisma-tamu-nusa-indah/

Bergerak ke wilayah timur, ada Stasiun Nambo. Terletak di Desa Bantar Jati, Klapanunggal, Nambo awalnya merupakan stasiun untuk mengangkut semen produksi Indocement, yaitu Semen Tiga Roda, yang kebetulan dekat dari stasiun. Stasiun ini dibangun pada 1997, dan difungsikan sebagai jalur lingkar dari Cikarang-Parung Panjang namun dihentikan karena krisis moneter. Nambo merupakan salah satu stasiun akhir paling besar karena mempunyai 8 jalur. Setelah dielektrifikasi, pada 2015 stasiun ini mulai dibuka pada 2015 untuk KRL Jabodetabek. Pembukaan jalur ini untuk mengurangi kepadatan dan mempermudah akses bagi yang tinggal di Nambo dan sekitarnya. Stasiun ini melayani jalur Jakarta-Bogor, terutama ke Angke dan Duri.

Stasiun Cibinong
https://gambar-rumah.com/athumb/0/d/d/big3227291.jpg
https://gambar-rumah.com/athumb/0/d/d/big3227291.jpg

Sebelum Stasiun Nambo adalah Stasiun Cibinong. Seperti namanya stasiun ini memang terletak di Cibinong tepatnya di Kelurahan Pabuaran. Seperti Nambo, Cibinong juga dibangun untuk jalur lingkar Cikarang-Parung Panjang namun terhenti karena krisis ekonomi 1997. Stasiun ini mulai melayani lintas KRL pada 2015, dengan tujuan Duri atau Angke. Pembukaannya bertujuan untuk mengurangi kepadatan penumpang serta mempermudah akses bagi yang tinggal di Cibinong dan sekitarnya.
Stasiun Tenjo
Kondisi Stasiun Tenjo yang masih gunakan peron tangga besi. Jumat (11/8/2017).
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/11/19064401/kondisi-stasiun-tenjo-memprihatinkan
Bergerak ke arah Kabupaten Bogor Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Lebak di Provinsi Banten, terdapat stasiun KRL bernama Tenjo yang terletak di Tenjo. Tenjo merupakan salah satu stasiun di Kabupaten Bogor yang terletak di sebelah barat. Stasiun ini merupakan stasiun yang melayani jalur dari Tanah Abang hingga Rangkasibitung di Lebak. Tenjo merupakan stasiun KRL yang kecil, dan telah dielektrifikasi pada 2013.
Stasiun Cilejit
https://jakartabytrain.files.wordpress.com/2016/06/cilejit_station_img_20160604_091103.jpg
https://jakartabytrain.files.wordpress.com/2016/06/cilejit_station_img_20160604_091103.jpg
Rupanya Tenjo tak hanya memiliki satu stasiun, tetapi dua. Dan satu lagi adalah Cilejit. Namun ada yang unik dari stasiun ini. Sisi selatan masuk Kabupaten Bogor sedangkan sisi utara Kabupaten Tangerang. Cilejit merupakan salah satu stasiun KRL kecil yang melintasi jalur Tanah Abang-Rangkasbitung.
Stasiun Parung Panjang
http://mpi-update.com/laporan-pertumbuhan-bisnis-properti-parung-panjang-2/#prettyPhoto/0/
Inilah stasiun terbesar yang berada di Kabupaten Bogor Barat. Terletak di Parung Panjang, stasiun merupakan salah satu stasiun tertua karena dibangun pada 1899 oleh Belanda. Bahkan di masa dahulu ia merupakan stasiun terbesar yang luasnya mengalahkan Tanah Abang. Parung Panjang adalah salah satu stasiun dengan kepadatan penumpang tertinggi di jalur Tanah Abang-Rangkasbitung. Apalagi banyak tinggal di sekitar dan stasiun ini terutama di Jasinga dan Leuwiliang. Setelah dielektrifikasi pada 2009 sebagai perpanjangan dari Serpong, pada 2016 stasiun ini dirombak total bersama-sama dengan Stasiun Palmerah, Kebayoran, dan Maja sehingga mempunyai wajah baru yang merepresentasikan sebagai stasiun kereta api. Parung Panjang juga awalnya merupakan bagian dari lingkar Cikarang-Parung Panjang yang terhenti karena krisis ekonomi 1997.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Statistik

Terjemahan

Wikipedia

Hasil penelusuran